Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendungan Jebol Ancam 50.000 Orang

Kompas.com - 25/03/2010, 21:00 WIB

GILGIT, KOMPAS.com — Pihak berwenang di Pakistan utara berusaha mencegah bobolnya bendungan alam yang terbentuk akibat tanah longsor yang dapat berdampak pada lebih dari 50.000 orang dan memutuskan jalur perdagangan penting dengan China.

Tanah longsor yang terjadi awal Januari itu menewaskan 14 orang dan memblokir Sungai Hunza. Hal itu menciptakan sebuah danau raksasa yang menggenangi beberapa desa dan menyebabkan 25.000 orang terkurung.

Penduduk mengatakan, pemerintah tidak berbuat cukup banyak untuk mendapat pasokan dan menangani ancaman bendungan atau danau itu bobol.

"Kami tahu itu adalah bencana alam, tetapi kami tidak puas dengan usaha-usaha pemerintah yang terlambat itu," kata Mirza Hussain, seorang anggota dewan perwakilan rakyat daerah distrik itu.

Para pejabat sedang berusaha keras untuk mengurangkan tekanan terhadap bendungan itu dengan membuat lubang air, dan mengatakan bahwa mereka tidak melihat adanya ancaman yang mendesak terkait bobolnya dam itu. Walau demikian, penduduk mengatakan bahwa situasi sangat berbahaya.

Ketinggian air meningkat setiap hari, menambah tekanan yang dapat membuat danau itu bobol," kata Hussain.

Orang seperti Amin Khan, seorang penduduk Aina Abad, sebuah desa tempat orang-orang kini hampir terkucil di daerah danau baru itu, menyalahkan pemerintah atas lambatnya pasokan bantuan. Kini, banyak yang harus diungsikan dengan menggunakan pesawat.

"Saya kehilangan rumah dan tanah akibat danau ini. Namun, kami tidak mendapat pertolongan yang cukup," kata Khan (32) yang mengelola sebuah toko komputer, 28 km jauhnya dari kediamannya di satu daerah bisnis.

Danau itu juga memblokir daerah 1,3 km dari Jalan Raya Karakoram, sebuah jalan yang menghubungkan Pakistan dan China melalui pegunungan Himalaya. Daerah itu juga merupakan rute perdagangan bagi satu daerah penting barang-barang untuk warga Pakistan.

Hussain, yang juga anggota badan perdagangan daerah, mengatakan hampir 300 truk yang mengangkut barang-barang China tertahan di sebuah pelabuhan karena Jalan Raya Karkoram diblokir. Sementara itu, lebih banyak lagi barang-barang lain yang masih berada di 60 gudang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com