Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50 Tewas karena Berdesakan di Kuil India

Kompas.com - 04/03/2010, 16:59 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com — Sekitar 50 orang tewas dan lebih dari 30 lainnya cedera akibat ribuan orang berdesak-desakan di satu kuil di negara bagian Uttar Pradesh, India utara, Kamis (4/3/2010). Demikian keterangan dari polisi setempat.

Direktur Jenderal Polisi Brij Lal mengatakan, peristiwa itu terjadi di kota Kunda, kawasan Mangarh, sekitar 180 kilometer dari Luchnow, ibu kota negara bagian Uttar Pradesh. Insiden di Radha Saomi itu terjadi saat pembagian makanan gratis untuk makan siang.

Polisi mengatakan, para korban cedera telah dikirim ke rumah sakit di kota terdekat untuk pengobatan.

Insiden berdesak-desakan di kuil itu kerap terjadi di negara Asia Selatan yang berpenduduk mayoritas Hindu itu. Sebanyak 140 orang tewas pada 2008 lalu dalam insiden berdesak-desakan serupa di Kuil Naina Devi, di negara bagian Himachal Pradesh.

Kuil Naina Devi itu dibangun untuk memuja Dewi Durga di puncak sebuah bukit di distrik Bilaspur, sekitar 320 kilometer sebelah utara New Delhi, ibu kota India. Pihak berwenang mengatakan, tragedi dua tahun lalu itu bermula dari desas-desus mengenai tanah longsor di bukit itu yang membuat orang panik dan berdesak-desakan untuk menyelamatkan diri.

"Kepanikan itu telah membuat orang yang sedang bergegas kembali dari kuil, dan mereka yang naik ke tempat suci tersebut. Orang mulai berlarian ke sana kemari," kata sekretaris negara bagian itu, PC Kapoor.

Korban tewas berjatuhan karena orang-orang yang panik berlari di tangga yang sempit dan padat sehingga wanita, anak-anak, dan orang tua tergencet dan terinjak-injak.

Ribuan orang berkumpul di kuil itu untuk acara Sharavan Ashtami yang berlangsung selama 10 hari yang dianggap menguntungkan oleh umat Hindu. Sebanyak 25.000 orang mungkin telah mengunjungi kuil tersebut di antara tempat-tempat suci paling populer di India utara untuk menghadiri acara tersebut, kata media setempat.

Hujan lebat dan kurangnya koordinasi antara badan-badan terkait membuat operasi penyelamatan terhambat. Demikian kata sejumlah pejabat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com