Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vietnam Hadiahi Penjara buat "Sang Pembangkang"

Kompas.com - 21/01/2010, 03:28 WIB

HO CHI MINH, KOMPAS.com - Pengadilan Vietnam hari Rabu menjatuhkan hukuman kepada sekelompok "pembangkang" karena diduga mencoba menggulingkan rezim komunis. Mereka adalah pegiat hak asasi manusia Le Cong Dinh (41), blogger Nguyen Tien Trung (26), pengusaha internet Tran Duy Huynh Thuc (43), dan Le Thang Long (42).

Keempatnya dihukum karena melakukan kegiatan yang diduga hendak menumbangkan pemerintahan. Dalam persidangan kemarin, Thuc menerima vonis 16 tahun penjara, Trung tujuh tahun, sementara Dinh dan Long lima tahun.

Ini adalah kasus yang tertinggi dalam serangkaian penangkapan pembangkang dan blogger di Vietnam dalam setahun terakhir. "Tindakan para terdakwa sangat berbahaya bagi masyarakat dan melanggar keamanan nasional," tutur Hakim Nguyen Duc Sau.

Hakim menyatakan, mereka bersalah karena melakukan kampanye antikekerasan terorganisasi yang ditujukan untuk menjatuhkan pemerintah, dibantu dengan fasilitas internet dan organisasi asing. Baik keluarga terdakwa maupun wartawan dan diplomat asing kemarin diizinkan masuk ke ruang sidang guna menyaksikan jalannya persidangan.

Keputusan hakim memberi vonis pada empat orang ini sempat memantik reaksi negara-negara barat. Konsul Jenderal AS, Kenneth Fairfax menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas penangkapan orang-orang yang mengekspresikan secara damai suara politik mereka. Di London, Menteri Luar Negeri Inggris Ivan Lewis juga sangat prihatin atas pemenjaraan keempat aktifis ini.

"Tidak ada yang harus dipenjarakan hanya karena mengungkapkan pendapat mereka secara damai. Kebebasan berekspresi dan arus bebas sangat penting bagi perekonomian yang maju dan masyarakat. Vonis seperti ini hanya menyakiti dunia internasional."

Meskipun terdakwa tidak memberikan pengakuan formal, Trung Dinh mengatakan kepada pengadilan Ho Chi Minh City, bahwa dulunya mereka telah melanggar hukum. Dinh bersaksi ia telah dipengaruhi oleh cita-cita hak asasi manusia ala Barat dan namun dia tidak memiliki maksud menggulingkan pemerintah.

Thuc, yang digambarkan jaksa sebagai "pemberontak" menerima hukuman paling keras. "Saya tidak pernah melanggar hukum," katanya, seraya menambahkan bahwa ia telah dianiaya selama penyelidikan. Thuc mengaku dirinya hanya membuat sebuah penelitian sosial ekonomi, namun telah dituduh ingin mendirikan sistem multipartai.

Para "pembangkang" ini juga dituduh mempersiapkan lusinan dokumen antinegara dan blog. Misalnya, Dinh diduga merancang konstitusi baru, sementara Trung mendirikan gerakan pemuda demokratis dengan para siswa di Prancis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com