Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolombia Coba Turunkan Tensi Ketegangan

Kompas.com - 15/11/2009, 06:59 WIB

BOGOTA, KOMPAS.com - Militer Kolombia telah menangkap empat anggota tentara penjaga nasional (National Guard) Venezuela dan akan mengirimkan mereka kembali ke negaranya sebagai tawaran untuk menurunkan ketegangan di antara kedua negara.

Presiden Venezuela Hugo Chaves pekan lalu telah memerintahkan kepada militernya agar siap berperang, mengingat AS dan Kolombia baru saja membuat kesepakatan yang bisa mengarahkan pada invasi ke Venezuela. Namun Bogota dan Washington membantah kemungkinan penyerangan itu. Mereka mengatakan, pakta yang mereka untuk mengatasi peredaran obatan-obatan terlarang dan pemberontakan di Kolombia.

"Mereka harus menarik klaim itu, karena yang ada di sini adalah persaudaraan, dan persaudaraan itu tak bisa diputuskan," kata Presiden Kolombia Alvaro Uribe.

Rivalitas antara Uribe dan Chaves memang sudah berlangsung lama. Hal itu telah mengurangi nilai hubungan dagang di antara keduanya senilai 7 juta dolar dalam setahun. Ketegangan justru terus meningkat dengan banyaknya penyelundupan obat terlarang dan barang gelap lainnya. Namun sejumlah analis tidak memprediksi adanya perang .

Pemerintah Kolombia telah mengeluarkan pernyataan meminta pembebasan seorang perwira anggota intelejen DAS yang ditahan Venezuela. Chavez menuduh Kolombia tengah sedang memata-matai.

"Dengan mengirimkan empat tentara Venezuela kembali, Uribe berupaya membuat kesan perbedaan antara dirinya dan Chavez, yang menimbulkan kesan berbeda," kata Mauricio Romero, ahli politik dari Universitas Javeriana, Bogota.

"Ini berarti konsumsi bagi Kolombia, komunitas internasional dan itu membantu posisi lawan-lawan Venezuela dengan lebih baik," tambah Romero. "Uribe kini sedang bermain untuk tiga audiens."

Washington sendiri kini melihat Uribe sebagai penyangga dalam melawan Chavez dan Rafael Correa, Presiden Ekuador. Pada Jumat lalu, Ekuador dan Kolombia bertukar peran dalam menormalisasi hubungan diplomatik dengan Correa setelah Kolombia dibom pemberontak yang disokongh Ekuador di wilayah perbatasan 2008 silam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com