Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Bernama Pria Lebih Sukses di Bidang Hukum

Kompas.com - 02/11/2009, 14:39 WIB

SINGAPORE, KOMPAS.com — Apa arti sebuah nama? Banyak artinya jika Anda menekuni karier di bidang hukum, paling tidak di Amerika Serikat. Sebuah studi yang tengah berlangsung di negara itu menemukan bahwa perempuan dengan nama pria lebih sukses sebagai pengacara dan hakim dibandingkan yang menggunakan nama-nama tradisional yang feminin.

Studi tersebut, dilakukan Bentley Coffey, ahli ekonomi dari Universtias Clemson di South Carolina, memperhatikan hubungan antara sukses seseorang di bidang hukum dan seberapa maskulin nama mereka. Studi tersebut berdasarkan hipotesis bahwa seorang perempuan bernama “Cameron” punya peluang tiga kali lebih besar menjadi hakim dibandingkan dengan seorang yang bernama “Sue” dan seorang perempuan bernama “Bruce" punya peluang sampai lima kali.

"Meskipun faktanya perempuan merupakan separuh lebih dari lulusan sekolah hukum dalam 15 tahun terakhir, profesi di bidang hukum tetap merupakan dunia para lelaki," tulis Coffey. "Konsekuensinya, orang akan berpikir bahwa memiliki persona pria atau nama alias pria akan memberi keuntungan dalam berkarier di bidang hukum."

Coffey dan timnya menggunakan data populasi Negara Bagian South Carolina untuk mengetes apa yang dinamakan “Portia Hypothesis”. Tesis ini diberi nama mengikuti drama Shakespeare "Pedagang dari Venisia," di mana seorang ahli waris perempuan bernama Portia menyamar sebagai pengacara pria untuk menghadap seorang hakim terkait kasus teman suaminya, Antonio, untuk menyelamatkan dia dari seorang lintah darat bernama Shylock.

"Pengacara perempuan pertama di South Carolina punya nama maskulin dan sekarang banyak pengacara perempuan secara pribadi mengungkapkan keyakinan mereka tentang hal-hal yang berkaitan dengan maskulinitas itu," tulis studi tersebut.

Penggunaan nama pria menjadi faktor tambahan yang dapat memberi keuntungan bagi perempuan dengan nama-nama pria, termasuk bagi sejumlah perempuan di kantor-kantor pengacara di sejumlah wilayah AS dan bahwa banyak pemilih lebih suka pria daripada perempuan ketika memilih orang untuk posisi-posisi hakim. "Juri, klien, atasan, profesor, legislator, boleh jadi merasa lebih nyaman dengan seorang perempuan yang dipanggil 'George' ketimbang seorang perempuan yang dipanggil 'Barbara',” demikian menurut studi tersebut.

Coffey kepada Reuters mengatakan, risetnya juga telah memengaruhinya secara personal. Dia memberi nama salah seorang putri kembarnya dengan nama yang maskulin dan yang lainya nama feminin.

Hasil awal dari studi yang masih berlangsung itu memperlihatkan bahwa para perempuan dengan nama-nama pria juga tampaknya menghasilkan lebih banyak uang dibandingkan teman-teman mereka yang menggunakan nama-nama feminin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com