KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Tersangka teroris dalam kasus perencanaan pembajakan pesawat, Mas Slamet Kastari (48), ditangkap di Malaysia setelah sebelumnya kabur dari penjara Singapura tahun lalu. Demikian diungkapkan pihak berwenang Malaysia, Jumat (8/5).
Pria kelahiran Kendal, Jawa Tengah itu disebut-sebut sebagai pimpinan Jemaah Islamiyah Singapura. Ia melarikan diri dari penjara dengan penjagaan superketat pada 27 Februari 2008 melalui jendela toilet. Pelariannya membuat aparat keamanan melancarkan operasi perburuan besar-besaran.
Pencarian itu terutama difokuskan di Singapura dan Indonesia karena diduga Kastari disembunyikan oleh Jemaah Islamiyah Indonesia. Adapun Kastari diduga terlibat juga dalam kasus bom Bali tahun 2002.
Namun, Kastari ternyata ditemukan di wilayah Johor, Malaysia, yang berdekatan dengan Singapura. Menurut Walter Chia, juru bicara Kedutaan Besar Singapura di Kuala Lumpur, Kastari kini diinterogasi di wilayah tersebut. "Penangkapan itu berkat kerjasama kedua negara," ujar Chia.
Dalam situs milik surat kabar Straits Times, Jumat (8/5) disebutkan Mas Slamet Kastari ditangkap 1 April lalu dalam sebuah operasi gabungan yang melibatkan aparat keamanan Singapura dan Malaysia. Menyusul pemberitaan tersebut, pihak berwenang di Malaysia berencana menggelar konferensi pers, Jumat hari ini untuk menguraikan secara rinci kabar itu.
Kastari dituduh merencanakan pembajakan pesawat untuk ditabrakkan ke bandara internasional Changi di Singapura. Ia juga dituduh merencanakan aksi pengeboman menggunakan bom mobil di beberapa lokasi di Singapura. Kastari ditahan setelah ditangkap polisi Indonesia di Bintan pada Januari 2006, kemudian diserahkan kepada pemerintah Singapura.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.