Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qantas Pangkas Ribuan Pekerja

Kompas.com - 14/04/2009, 09:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Perusahaan penerbangan Australia, Qantas, Selasa (14/4), memangkas prediksi keuntungan hingga 80 persen. Perusahaan penerbangan itu juga akan mengurangi 1.750 pekerja dan menangguhkan multi miliaran dollar pesanan untuk 16 unit pesawat.

"Kami tidak mempunyai pilihan lain, tetapi untuk menurunkan prediksi keuntungan kami akan membuat perubahan besar guna menjamin Qantas dapat bertahan dalam kondisi komersial saat ini," kata Chief Executive Alan Joyce.
    
Ia mengatakan, penurunan target keuntungan itu dari 500 juta dollar Australia (250 juta dollar AS) menjadi sekitar 100 juta-200 juta dollar.
    
Qantas mengatakan, perusahaan itu telah merespons untuk suatu "kondisi perdagangan yang mengalami kemerosotan cepat dan berarti serta memperingatkan garis panduan keuntungan baru diturunkan lagi jika kondisi masih terus menurun.

Qantas juga mengatakan, pihaknya akan mengurangi belanja modal dengan sedikitnya 800 juta dollar pada 2009-2010, dan menangguhkan pesanan untuk empat Airbus A380 dan 12 Boeing 737-800 serta mengurangi kapasitas dengan lima persen lagi.
    
Qantas memesan 20 pesawat jenis A380 untuk armada penerbangan jarak jauh. Selain itu, perusahaan itu juga akan mengurangi 500 pekerja manajeman dan mungkin memangkas 1.250 pekerja full-time guna melindungi kelangsungan hidup jangka panjang perusahaan penerbangan itu.

Pengurangan pekerja terakhir muncul setelah Qantas memangkas 1.500 pekerja pada Juli tahun lalu dan 90 pekerja manajemen senior bulan lalu.
    
Deputi Perdana Menteri Australia Julia Gillard mengatakan, pemerintah akan membantu para pekerja Qantas yang kehilangan pekerjaan. "Jelas ini merupakan berita yang sangat tidak menyenangkan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com