SURABAYA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, apa yang disampaikan pengunjuk rasa yang mewarnai KTT G-20 di London sebenarnya senada dengan yang diperjuangkan Indonesia dalam forum tersebut.
"Apa yang Indonesia suarakan, intervensi saya, statement saya, diplomasi saya, sesungguhnya banyak mewadahi apa yang diproteskan oleh para pengunjuk rasa itu," kata Presiden Yudhoyono ketika berbicara di pesawat dalam perjalanan pulang ke Indonesia dari London, Jumat.
Demonstran yang berjumlah sekitar 4.000 orang pada hari pertama KTT G-20, Rabu 1 April 2009, memenuhi kawasan London Tengah untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Unjuk rasa yang semula merupakan aksi damai itu berakhir ricuh dengan perusakan Gedung Royal Bank of Scotland dan Bank of England.
Polisi Inggris menangkap 32 pengunjuk rasa karena aksi perusakan tersebut. Pengunjuk rasa mengusung berbagai isu, mulai dari mengutuk kapitalisme, menuntut keadilan, dan perlindungan untuk rakyat miskin, hingga menyuarakan anti perang dan keselamatan lingkungan hidup.
Menurut Presiden, bagi delegasi Indonesia yang menghadiri pertemuan G-20, tema yang diangkat oleh para pengunjuk rasa itu bukan hal baru. "Bagi Indonesia, protes-protes itu dari segi tema tidak sesuatu yang luar biasa. Justru itulah yang kita perjuangkan dalam forum-forum global, seperti di G-20 ini," kata Presiden.