Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Bertekad Menjadi Contoh Penegakan HAM

Kompas.com - 02/03/2009, 04:33 WIB

HUA HIN,MINGGU-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertekad menjadikan Indonesia sebagai contoh dalam penegakan HAM, terutama di kawasan ASEAN.

Penegasan itu disampaikan Presiden, Minggu (1/3) menanggapi pembentukan Badan HAM yang masuk dalam agenda KTT ASEAN di Hua Hin dan Cha-am, Thailand.

Menurutnya, Indonesia sejak awal serius dan ingin menjadi contoh penegakan HAM dengan mendorong terbentuknya Badan HAM ASEAN. Ia menegaskan badan ini tidak hanya untuk promosi tetapi juga berfungsi menjadi proteksi bagi korban pelanggaran HAM.

"Pembentukan Badan HAM tidak hanya untuk promosi. Indonesia sejak awal serius menjadi contoh agar terbentuk Badan HAM. Termasuk kebebasan pers agar terus dikembangkan di kawasan ini. Indonesia sangat aktif agar Badan HAM berjalan efektif," katanya.

Presiden pun berharap para LSM dan kelompok masyarakat sipil mendorong lahirnya Badan HAM ASEAN. Meskipun, ia menyadari beberapa negara ASEAN masih belum siap.

Berbicara soal Indonesia, Presiden menilai negara ini telah mengalami sejarah luar biasa sehingga penegakan HAM mengalami kemajuan berarti. "Setelah krisis 1998 ada reformasi dan pemajuan HAM. Dan prosesnya akan terus berlanjut dengan ada keseimbangan dalam penegakan hukum," katanya.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyayangkan terjadinya ketegangan saat pertemuan antara para aktivis HAM dengan pemimpin pemerintahan dan kepala negara ASEAN, Sabtu (28/2). Saat itu dikabarkan, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen dan PM Myanmar Jenderal Thein Sein memprotes hadirnya utusan aktivis HAM yang diundang dalam pertemuan tersebut. Menurut kedua pemimpin itu, negaranya tidak diajak konsultasi tentang penunjukan aktivis yang diundang dalam KTT.

Presiden pun berharap tuan rumah lebih mempersiapkan diri ketika menggelar pertemuan sensitif seperti itu. "Saya harap koordinasi dan persiapan lebih baik lagi," katanya, menekankan bahwa Kamboja dan Myanmar belakangan telah menyelesaikan ketegangan itu dengan Thailand.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com