Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu AS Harapan Baru Masyarakat Muslim

Kompas.com - 04/11/2008, 04:53 WIB

Pemilihan presiden di AS tidak hanya menjadi momentum pemulihan ekonomi yang saat ini sedang memasuki krisis. Namun, bagi 3 juta warga Muslim di AS yang telah memiliki hak pilih, pilpres merupakan harapan baru berakhirnya diskriminasi.

Nafees A Syed, warga Atlanta, Georgia, mengatakan bahwa masyarakat Muslim di AS sangat menderita akan perlakuan tak adil dari pemerintah dan sebagian orang atas mereka. Padahal, jauh ke belakang, tepatnya sebelum tragedi 11 September 2001, mereka dapat hidup tenang tanpa merasa terasing di negeri sendiri.

Hampir seluruh warga Muslim sebelumnya mendukung pemerintahan Bush. Pada dua pilpres terdahulu mereka memilih calon dari Partai Republik. "Banyak warga Muslim, termasuk orangtua saya, mendukung Bush atas kebijakan luar negerinya, nilai kekeluargaan, dan usahanya menjangkau komunitas Muslim Amerika," tutur Syed.

Akan tetapi, semuanya berbalik sejak pengeboman di gedung World Trade Center, New York. Kini mereka seakan dituduh sebagai teroris.

Perasaan serupa dialami oleh Sarah, perempuan AS keturunan Mesir. Menurut Sarah, banyak sahabatnya menjauh. Mereka tak lagi melihat dirinya dengan tatapan hangat. "Dulu saya tak pernah terpikir untuk pulang ke Mesir, saya merasa nyaman tinggal di AS. Tetapi, saya kini merasa seperti terasing. Ada jarak antara saya dan orang-orang di sekitar," tuturnya.

Nafees dan Sarah berharap keadaan dapat kembali seperti semula setelah 4 November. Nafees yakin bahwa pilpres kali ini merupakan kesempatan baginya untuk menentukan kandidat terbaik.

Dia mengaku terinspirasi oleh slogan perubahan yang dikemukakan kandidat dari Partai Demokrat, Barack Obama. Karena itu, dia ingin memberikan suaranya pada pemilu nanti. "Saya dan banyak warga Muslim di Amerika memiliki harapan yang sama untuk dapat benar-benar diterima di Amerika, baik sebagai Muslim maupun sebagai warga Amerika," katanya.

Jumlah warga Muslim di AS sekitar 2,3 juta orang. Tidak besar dibandingkan dengan 305 juta warga AS. Namun, mereka masuk ke dalam kelompok yang konsisten memberikan suara. Selama satu dekade terakhir, suara mereka hampir selalu diberikan kepada kandidat Partai Republik.

Biviji (32), warga Muslim di Texas, sebelumnya tidak tertarik pada isu politik. Namun, ketika sebuah pesan masuk ke surat elektroniknya, ia pun berubah. Surat tersebut berisi,--adalah kesalahan besar--Senator Obama penganut Muslim.

Menurut Biviji, tulisan tersebut seperti upaya kampanye tertentu yang bermaksud menyangkutkan kandidat dari Partai Demokrat ini pada terorisme. Biar banyak calon pemilih beralih kepada John McCain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com