Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla Mengaku Tidak Enak dengan Thailand

Kompas.com - 26/09/2008, 21:13 WIB

JAKARTA, JUMAT - Wakil Presiden Jusuf Kalla merasa gundah gelana dan terpukul karena usahanya menengahi pertikaian di Thailand sempat menyebabkan geger di Negeri Gajah Putih tersebut. Hal tersebut terjadi setelah Juru Bicara Kepresidenan Bidang Luar Negeri Dino Patti Djalal membocorkan pertemuan antara delegasi Pemerintah Thailand yang dipimpin Jenderal Khwanchart Klahan dan tokoh Thailand selatan di Istana Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Akibat pemberitaan tersebut, jurubicara Kementrian Luar Negeri Thailand sempat menampik bahwa pihaknya meminta tolong Pemerintah Indonesia. Konflik di Thailand selatan dinilai sebagai masalah dalam negeri dan tidak melibtakan peran negara lain untuk menyelesaikannya.

"Saya menjadi tidak enak. Itu permasalahan etika. Saya ingin katakan sebagai negara mediator tidak boleh menyampaikan hasil tanpa ijin orang yang berunding. Yang boleh mengatakan itu hanya yang berunding, karena yang berkepentingan bukan kita, tapi mereka,"jawab Wakil Presiden Jusuf Kalla menyikapi ketegangan baru di Thailand Selatan akibat bocornya isi pertemuan delegasi Pemerintah Thailand yang dipimpin Jenderal Khwanchart Klahan dan tokoh Thailand selatan di Istana Bogor.

Menurut Kalla, dirinya sama sekali tidak memberikan instruksi kepada Juru Bicara Kepresidenan Bidang Luar Negeri Dino Patti Djalal untuk membeberkan isi pertemuan tersebut. Akibatnya, ada tudingan Indonesia yang membocorkan pertemuan itu.

"Dalam masalah itu, kita harus menjaga etika. Negara tidak boleh membocorkan apa yang dibicarakan. Tidak ada satupun yang bicara, begitu bicara gawat. Ribut di Thailand, dan bisa gagal perundingan hanya karena kita tidak tahu etika. Karena itu, tentu saya tegur dia," paparnya.

Selama mengikuti pertemuan di Istana Bogor itu, Kalla mengaku, hanya mengikuti dan mengatur lalu lintas pertemuan tanpa memberikan penjelasan kepada wartawan tentang isi pertemuan. "Saat itu saya hanya bilang bagus, suasana enak, bersahabat," tandasnya.

Ketika disinggung apakah kedua belah pihak telah menemui kata sepakat, Kalla dengan lugas kembali menolak memberikan penjelasan lebih rinci. "Sebagai mediator, tugas kita itu mempertemukan orang. Kita tidak bisa berkomentar apa yang dibicarakan, yang boleh berbicara hanya para peserta. Karena itu isinya belum final," terangnya.

Namun demikian, Kalla menampik tudingan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Tharit Charungvat, yang mengatakan delegasi pemerintah Thailand tidak mewakili pemerintahan Thailand.

"Yang memberikan mandat lebih tinggi dari Menlu. Siapa bilang tidak resmi. Hanya mungkin satu-dua orang jubir tidak mengerti, dan memang tidak mengerti karena pertemuan sangat tertutup," jelasnya.

Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menyatakan, memang sepatutnya bila juru bicara kedua negara tidak mengetahui dan terlibat dalam pertemuan di Istana Bogor ini. Pasalnya, keterlibatan departemen luar negeri justru menjadikan masalah di Thailand selatan menjadi masalah antar
kedua negara.

"Pasti sama komentar orang Deplu di sini, bahwa tidak tahu. Ya memang tidak tahu, karena bukan urusan luar negeri. Tapi selalu perundingan begitu, semua masalah dalam negeri itu tidak melibatkan deplu. Begitu melibatkan deplu, maka itu seakan-akan masalah antar negara, padahal mereka itu masalah domestik," urainya.(Persda Network/ADE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com