KJRI Bantah Bertindak Kasar

JAKARTA, SENIN - Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hongkong membantah telah bertindak kasar terhadap tenaga kerja Indonesia yang menyampaikan aspirasinya saat perayaan Hari Indonesia di Queen Elizabeth Stadium, Hongkong, Minggu (7/9).

Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (8/9) malam, Konjen RI di Hongkong Ferry Adamhar mengatakan, panitia keamanan telah berupaya membujuk empat TKI yang membentangkan spanduk menuntut penghapusan pembayaran upah dibawah ketentuan dan penutupan Terminal III dan IV Bandara Soekarno-Hatta, Banten, untuk tidak berunjuk rasa di dalam gedung.

Akan tetapi, mereka menolak dan melawan dengan tetap mempertahankan dan membentangkan spanduk. Petugas keamanan kemudian setengah memaksa mengeluarkan mereka dari lokasi acara dan menyerahkannya kepada polisi setempat yang berjaga di luar gedung. Konjen RI membantah telah menyekap atau menganiaya TKI.

Menurut Konjen RI, sesuai izin dari Kepolisian Hongkong, para TKI diperbolehkan berunjuk rasa di luar gedung sejak pukul 09.00 sampai 16.00 waktu setempat. Mereka tidak diizinkan menggelar aksi di dalam gedung.

Cara-cara penanganan ini juga sudah dibahas dan disepakati dengan pengelola gedung, yang meminta Konjen RI menjaga ketertiban di dalam gedung selama acara berlangsung.