Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Manusia Tertinggi untuk Hidup Normal

Kompas.com - 25/03/2008, 13:57 WIB

KARENA tinggi Leonid Stadnik yang fenomenal, ia harus berhenti dari pekerjaan yang dicintainya. Satu-satunya yang bisa dia kerjakan adalah berkeliling di dalam rumahnya dengan badan terbungkuk. Ia tidak bisa ke mana-mana karena tidak ada mobil atau bus yang bisa mengangkutnya.

Namun, Stadnik yang menurut Guinness World Record sebagai manusia tertinggi di dunia, 257 cm, mengatakan dengan kondisinya itu ia jadi tahu bahwa dunia ini penuh dengan orang-orang asing berhati emas.

Setelah diakui Ukraina sebagai manusia tertinggi empat tahun lalu dan oleh Guinness pada 2007, orang dari seluruh Ukraina dan negara lain mengirimkan baju-baju ukuran besar. Tak hanya itu, rumahnya juga mendapat air bersih dan ia mendapat sepeda raksasa. Perhatian itu memberi hikmah bahwa ia tidak boleh berputus asa. "Terima kasih buat orang-orang baik itu, saya jadi punya sepatu dan baju," kata pria 37 tahun.

Pada 2006, Stadnik secara resmi diakui bertinggi badan 2,57, melampaui seorang warga China yang sebelumnya dinyatakan sebagai manusia tertinggi di dunia.

Pertumbuhan badannya terus meroket setelah pada usia 14 tahun ia menjalani bedah otak. Operasi itu diduga menjadi pemicu produksi berlebihan hormon pertumbuhan. Dokter mengatakan sejak itu ia terus tumbuh.

Meski secara fisik cukup mengerikan, Stadnik ternyata bersikap sangat manis kepada para pengunjungnya dengan memberikan senyum dan tawa ala bocah. Ia tampak seperti seorang bocah yang terperangkap dalam badan raksasa. Bahkan sampai sekarang ia tidur bersama mainannya.

Perhatian dunia tertuju padannya, justru ketika ia mulai menganngap postrunya itu sebagai beban. Ia harus berjuang keras untuk menjalani hidupnya senormal mungkin.

Ia tinggal di sebuah rumah di sebuah desa di Podolyantsi Ukraina. Ukuran rumah itu sebenarnya normal, tetapi dengan kondisi badannya yang seperti itu, rumahnya jadi kelihatan amat mungil. Ia tak bisa melalui pintu depan rumah itu tanpa membungkuk. Di rumah itu ia tinggal bersama ibunya, Halyna (66) dan saudara perempuannya, Larysa (42).

Bobot badannya yang mencapai 200 kg membuat lututnya sakit, sehingga ia kerap terpaksa menggunakan kruk tiap kali berjalan.

Stadnik menyayangi binatang. Sayangnya ia harus berhenti sebagai perawat binatang di sebuah peternakan di desa tetangga. Ia berhenti setelah menderita beku jari karena saat musim dingin ia harus berangkat kerja dengan berjalan kaki tanpa alas kecuali kaus kaki. Memang tidak ada sepatu yang muat untuk kakinya yang berukuran 43 cm.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com