Penduduk setempat mengatakan, polisi memasang kawat berduri melintasi pintu perbatasan serta menutup gerbang dan menguncinya menggunakan rantai.
Akibat penutupan pintu perbatasan tersebut, ratusan warga Palestina telantar di kedua sisi perbatasan.
Kantor berita Associated Press, mengutip aparat keamanan Mesir, melaporkan, pasukan penjaga perbatasan akan terus menutup pintu perbatasan hingga rekan-rekannya yang diculik dibebaskan.
Di sisi lain, dikabarkan para pejabat Mesir tengah melakukan perundingan dengan kelompok bersenjata yang menculik sejumlah aparat keamanan Mesir.
Sekelompok orang bersenjata, Kamis (16/5/2013), menculik tujuh aparat keamanan Mesir, tiga di antara korban penculikan adalah petugas perbatasan Rafah.
Penculik menuntut pembebasan para anggota kelompok militan yang ditahan untuk ditukar dengan ketujuh aparat yang diculik itu.
Anggota kepolisian Rafah meminta Presiden Muhammad Mursi untuk membebaskan rekan-rekannya yang diculik.
Selama ini, kelompok militan yang berbasis di Sinai Utara menggunakan kesempatan lemahnya pemerintahan Mesir usai kejatuhan Husni Mubarak pada 2011 lalu. Mereka kerap melakukan serangan lintas perbatasan ke Israel dan Mesir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.