Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petisi Lengserkan Mursi Didukung 2 Juta Orang

Kompas.com - 15/05/2013, 16:37 WIB

KAIRO, KOMPAS.com - Sebuah petisi yang menyerukan agar Presiden Mesir Muhammad Mursi lengser dan desakan agar pemerintah menggelar lagi pemilihan presiden baru, pada Rabu (15/5/2013), sudah mendapatkan dukungan dua juta tanda tangan.

Kampanye "Tamarod" atau yang dalam bahasa Arab berarti pemberontakan menilai Mursi yang didukung Ikhwanul Muslimin dianggap telah "mengkhianati" revolusi yang mengantarnya ke tampuk pimpinan negeri itu.

Sejak kampanye ini diluncurkan dua pekan lalu di Lapangan Tahrir, Kairo, petisi Tamarod terus mendapat dukungan. Hingga hari ini, tercatat dua juta tanda tangan mendukung lengsernya Mursi dari jabatan presiden.

"Karena keamanan negeri ini belum pulih, karena orang miskin tak punya tempat, karena kami tak memiliki harga diri di negeri saya sendiri, kami tak menginginkanmu lagi," demikian kalimat dalam petisi Tamarod.

"Kampanye ini diluncurkan karena Presiden sudah tak mampu lagi mengelola negeri ini," kata juru bicara Tamarod, Mahmud Badr.

"Kami sudah mengumpulkan lebih dari dua juta tanda tangan sebagai tanda tidak percaya kami kepada Presiden. Rakyat kini menderita akibat krisis politik dan situasi ekonomi," tambah Badr.

Pencetus Tamarod menyerukan aksi protes besar-besaran di luar Istana Presiden pada 30 Juni mendatang, bertepatan dengan satu tahun kekuasaan Mursi di Mesir.

Sementara itu, Partai Keadilan dan Kebebasan (FJP), sayap politik Ikhwanul Muslimin yang mendukung Mursi, menganggap sepi kampanye Tamarod ini.

"Satu-satunya mekanisme demokrasi yang kami akui adalah pemilihan umum. Semua orang harus menghormati hasil pemilihan umum, apa pun hasinya," kata juru bicara FJP, Ahmed Rami.

Muhammad Mursi menjadi presiden setahun lalu setelah memenangkan pemilu yang digelar setelah kejatuhan Husni Mubarak yang berkuasa selama 30 tahun.

Dalam pemilu yang digelar Juni tahun lalu, Mursi memperoleh 51,7 persen suara. Dia menang tipis dari Ahmed Syafiq, perdana menteri di era pemerintahan Mubarak.

Namun, kemenangan Mursi terus diganggu kelompok oposisi yang menganggap Mursi kini menempatkan kepentingan Ikhwanul Muslimin di atas kepentingan negara.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com