Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Myanmar Resmikan Tim Pemberantas Korupsi

Kompas.com - 09/01/2013, 21:16 WIB
NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Presiden Myanmar Thein Sein, Rabu (9/1/2013), melantik sembilan anggota tim anti-korupsi yang merupakan langkah terbarunya dalam mereformasi Myanmar.

Media pemerintah melaporkan Komite Aksi Melawan Korupsi akan dipimpin salah seorang dari dua wakil presiden Myanmar. Lembaga ini akan memerangi korupsi yang merajalela untuk menciptakan sebuah pemerintahan yang bersih. Lembaga ini diresmikan Presiden Thein Sein pada Selasa (8/1/2013).

Transparansi Internasional menyebut Myanmar sebagai salah satu negeri terkorup di dunia. Dalam daftar peringkat korupsi dunia Myanmar menempati urutan 172 dari 176 negara.

Korupsi di Myanmar sudah memasuki berbagai sektor. Para pebisnis memperkaya diri dengan melakukan berbagai kesepakatan dengan para pemimpin mliter. Privatisasi sumber daya negara dalam masa transisi menuju ekonomi pasar bebas juga membuka peluang terjadinya suap.

Komite Aksi Melawan Korupsi merupakan lembaga resmi pertama Myanmar yang bertugas memberantas korupsi sepanjang sejarah negeri itu. Pembentukan komite ini merupakan langkah reformasi terbaru sejak Thein Sein memimpin negeri itu sejak Maret 2011.

Dalam pidatonya bulan Desember lalu, Thein Sein menyuarakan kritiknya terhadap birokrasi Myanmar. Dia mengatakan korupsi, suap dan inefisiensi anggaran mengganggu jalannya reformasi dan Myanmar masih jauh dari kriteria internasional terkait pemerintahan bersih.

Thein Sein menegur para menteri kabinet, pemimpin regional dan para birokrat secara terbuka melalui televisi nasional dan mengatakan bahwa gelombang ketiga proses reformasi yang dijalankannya akan mentargetkan pemberantasan korupsi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com