BEIJING, KOMPAS.com — Aktivis hak asasi manusia China, Chen Guangcheng, mengimbau Presiden Amerika Serikat Barack Obama membantu dia dan keluarganya keluar dari China. Chen mengatakan, ia takut hidupnya terancam beberapa jam setelah keluar dari Kedutaan Besar AS di Beijing.
"Saya ingin mengatakan kepada Presiden Obama, mohon lakukan sesuatu agar keluarga kami dapat keluar dari China," kata Chen kepada CNN berdasarkan kutipan terjemahannya.
Chen juga menuduh para pejabat Kedubes AS memaksa dia meninggalkan gedung kedutaan di Beijing pada hari Rabu setelah enam hari kabur dari rumahnya di Provinsi Shandong di bagian timur China.
"Pihak kedutaan terus melobi saya untuk meninggalkan gedung kedutaan dan berjanji memberikan pengawalan di rumah sakit. Namun, siang ini, saya cek di kamar rumah sakit, saya melihat orang-orang Kedutaan AS sudah pergi," ungkap Chen kepada CNN melalui telepon.
Koresponden CNN, Stan Grant, mengatakan, dia mewawancarai Chen yang berada di Rumah Sakit Beijing, Rabu pukul 19.000 GMT atau Kamis pukul 03.00 dini hari, didampingi istrinya.
Jaringan berita AS itu menayangkan dua klip pendek wawacara audio itu.
Komentar Chen muncul beberapa jam setelah China Aid, kelompok hak asasi manusia (HAM) China yang berada di AS, menyebutkan pembangkang itu enggan meninggalkan gedung Kedubes AS di Beijing dan diberitahu oleh "sumber tepercaya" bahwa Beijing telah mengancam keluarga Chen.
Sebelumnya, pejabat AS mengatakan, setelah Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton tiba di China, Pemerintah China berjanji memperlakukan Chen dan keluarganya "secara manusiawi" dan dipindahkan ke tempat yang aman.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Victoria Nuland membantah adanya ancaman tersebut dan mengatakan bahwa para pejabat China akan membawa keluarga Chen pulang ke rumah mereka di Shandong, di mana Chen mengalami kekerasan berulang kali.
China Aid dalam pernyataannya menyebutkan, "Keputusan Chen meninggalkan Kedutaan Amerika di Beijing dilakukan dengan berat hati karena ancaman serius kepada anggota keluarganya yang dilakukan Pemerintah China jika Chen menolak menerima tawaran Pemerintah China."