KOMPAS.com — Mantan Perdana Menteri (PM) Thailand yang sedang dalam pelarian, Thaksin Shinawatra, mengaku tak punya niat pulang kembali ke tanah airnya. Padahal, sebagaimana warta AFP pada Rabu (23/11/2011), sudah ada anjuran dari pemerintahan PM Yingluck Shinawatra agar Thaksin kembali ke Thailand dan mendapatkan pengampunan dari Raja Bhumibol Adulyadej. Yingluck adalah adik kandung Thaksin.
Dalam konferensi pers di Seoul, Korea Selatan, Thaksin mengatakan dirinya akan kembali ke Thailand kalau rekonsiliasi di "Negeri Gajah Putih" itu terwujud. Sementara, Raja Bhumibol akan memberikan pengampunan pada Senin (5/12/2011). Tanggal itu adalah hari ulang tahun Raja Bhumibol.
Saat ini, Thaksin yang dikudeta militer pada tahun 2006, tinggal di Dubai, Uni Emirat Arab. Pelarian itu dilakukannya demi menghindari hukuman penjara dua tahun di Thailand.
Sementara kalangan berpandangan, kepulangan Thaksin memang bisa memunculkan gejolak di Thailand. Maksudnya, akan muncul lagi kubu pendukung dan penentang yang bakal bersinggungan. "Hal itu bisa meningkatkan tensi politik," kata mereka.
Di pihak Thaksin, pria yang kini berusia 62 tahun itu mengklaim diri sebagai korban ketidakadilan. "Saya siap mengorbankan diri dan tinggal di pelarian," katanya.
Soal anjuran pulang kampung itu, Thaksin berkomentar,"Saya tak ingin menjadi bagian dari problem. Saya adalah bagian dari solusi rekonsiliasi di Thailand," katanya menekankan.