Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Minta Korsel Ungkap Fakta

Kompas.com - 21/02/2011, 18:54 WIB

SEOUL, KOMPAS.com — Insiden dugaan pencurian laptop salah satu anggota delegasi utusan khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Korea Selatan masih penuh misteri. Fakta kejadian sebenarnya juga masih simpang siur meskipun Pemerintah Indonesia memastikan tidak ada data militer yang dicuri, seperti diberitakan selama ini.

Salah satu versi menyebut ada tiga orang yang diduga mata-mata dari jaringan internasional yang memaksa masuk ke dalam kamar anggota delegasi dan menyalin data dari salah satu laptop. Versi lainnya, ketiga orang tersebut hanya orang biasa yang salah masuk kamar dan tanpa sengaja membawa laptop milik salah satu anggota delegasi tersebut. Ada pula versi kalau ketiga orang tersebut adalah intelijen Korea Selatan yang memata-matai strategi negosiasi delegasi Indonesia.

Karena itu, Pemerintah Indonesia pun telah meminta Pemerintah Korea Selatan mengklarifikasi fakta sebenarnya terkait insiden tersebut. Hal itu dikatakan juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, seperti dilansir Kantor Berita Yonhap, Senin (21/2/2011).

"Indonesia telah meminta kami untuk mengklarifikasi fakta sebenarnya. Kami tengah melakukan verifikasi fakta tersebut dan kami berjanji untuk memberitahukan hasilnya secepatnya," kata Cho Byung-jae kepada pers. Ia mengatakan, Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Nicholas Tandi Dammen telah bertemu langsung Park Hae-yun, pejabat yang membidangi hubungan kerja sama dengan Asia Tenggara dan Pasifik pagi tadi.

Permintaan tersebut dilayangkan Pemerintah Indonesia setelah muncul pemberitaan di media massa lokal bahwa tiga orang yang mengambil laptop delegasi Indonesia diduga anggota National Intelligence Services (NIS). Laporan terakhir media Korsel menyebutkan, ketiga orang tersebut dipergoki tengah menyalin data dari laptop dengan USB memory stick dan segera kabur dari hotel.

Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa selaku ketua rombongan saat itu mengakui laptop salah satu anggota rombongan sempat diambil orang lain. Laptop tersebut milik Kasubdit Elektronika dan Publikasi Kementerian Perindustrian Rojih Almansur. Laptop tersebut diambil orang lain yang salah kamar, tetapi tak lama kemudian dikembalikan lewat keamanan hotel. Laporan tersebut tidak diteruskan dan pemilik laptop menyatakan bahwa kasus tersebut selesai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com