KOMPAS.com - Senada dengan mitranya di Mesir, Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh memilih untuk lengser di akhir masa jabatannya pada 2013. Menurut warta AP dan AFP pada Rabu (2/2/2011), Presiden Ali juga menyatakan dia tidak akan mengalihkan kekuasaan kepada putranya.
Pengumuman ini disiarkan ketika gejolak politik melanda dunia Arab pascapemberontakan rakyat Tunisia yang menumbangkan Presiden Zine al-Abidine Ben Ali bulan lalu. Presiden Ali berpidato di depan parlemen menjelang rapat umum di ibu kota, Sanaa, besok. "Tidak ada perpanjangan, tidak ada pewarisan, tidak ada pembalikan jarum jam," kata Saleh.
Ali Abdullah Saleh telah berkuasa selama tiga dekade. Dia mulai berkuasa sebagai presiden Yaman Utara pada 1978.
Demonstrasi yang dinamai Hari Kemarahan" itu menggemakan protes serupa di Tunisia dan Mesir. Aksi itu digerakkan oleh kelompok-kelompok masyarakat madani dan para tokoh oposisi.