Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Myanmar Diduga Belajar Nuklir Pada Korut

Kompas.com - 10/12/2010, 16:51 WIB

YANGON, KOMPAS.com - Seorang pejabat senior Amerika Serikat bertemu pemimpin demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi, Jumat (10/12/2010) dalam kunjungan pertama seorang utusan khusus Washington.

Joseph Yun, wakil asisten menteri luar negeri untuk urusan Asia dan Pasifik, tidak memberikan komentar kepada wartawan yang menunggu saat ia mengunjungi pemenang hadiah Nobel Perdamaian di rumahnya di pinggir danau, Yangon.

Suu Kyi dibebaskan dari tahanan rumahnya oleh pihak penguasa militer 13 November, beberapa hari setelah pemilu yang dikecam para aktivis demokrasi dan pemerintah Barat sebagai tidak bebas dan tidak jujur.

Presiden AS Barack Obama mengatakan rezim Myanmar telah mencuri suara yang menghasilkan kemenangan besar partai politik dukungan militer.

Yun tiba di negara yang diperintah militer itu, Selasa dan telah bertemu dengan wakil-wakil 10 partai politik yang meraih kursi dalam pemilu 7 November serta para pejabat pemerintah.

"Yun akan mendesak penguasa memperbaiki catatan hak asasi manusia mereka dan membebaskan semua tahanan politik segera dan tanpa syarat," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS menjelang perundingan itu.

"Ia juga akan meninjau bantuan kemanusiaan pemerintah AS kepada rakyat Burma," tambah pejabat tersebut menggunakan nama lama Myanmar.

Suu Kyi, yang menjalani 15 tahun tahanan rumahnya dari 21 tahun ia ditahan, menyambut baik pendekatan itu tetapi memperingatkan agar tidak melihat yang indah-indah saja.

Ia mengatakan, perbaikan hak asasi manusia yang lebih luas dan kemajuan ekonomi jauh lebih penting dan diperlukan.

Kunjungan Yun bertepatan dengan penyiaran kawat-kawat diplomatik tahun 2004, yang menyoroti kekhawatiran Washington bahwa Myanmar secara diam-diam memiliki program nuklir dengan melibatkan Korea Utara.

Satu kawat dari kedubes AS di Yangon, Agustus 2004 dan disiarkan Kamis oleh laman internet WikiLeaks, mengutip seorang saksi mata yang melaporkan melihat 300 warga Korut sedang mengerjakan satu fasilitas di lokasi rahasia.

"Para pekerja Korea Utara, yang dibantu pekerja Burma sedang membangun satu fasilitas bawah tanah," kata kawat itu.

Tetapi Juli lalu Menlu AS Hillary Clinton menyatakaan khawatir akan hubuan militer antara dua negara itu dengan mengatakan satu kapal dari Pyongyang belum lama ini mengangkut peralatan militer ke Mynmar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com