Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Hamas dan Tentara Mesir Baku Tembak

Kompas.com - 08/01/2010, 05:30 WIB

RAFAH, KOMPAS.com - Beberapa anggota loyal Hamas dan tentara Afganistan saling tembak di sepanjang perbatasan Gaza dengan Mesir, Rabu (6/1). Insiden itu mengakibatkan seorang tentara Mesir tewas dan puluhan warga Gaza terluka.

Peristiwa tersebut berawal ketika beberapa ratus pendukung Hamas mengibar-ngibarkan bendera Hamas yang berwarna hijau, berjalan menuju pintu perbatasan dengan Mesir, untuk memprotes pembangunan tembok bawah tanah dari baja, dan pembatasan Mesir terhadap sebuah konvoi bantuan internasional yang dipimpin anggota legislatif Inggris, George Galloway.

Seorang pejabat senior Hamas, Mushir al Masri, kepada para pemrotes mengatakan bahwa tindakan Mesir itu sangat memalukan. Beberapa saat kemudian, orang-orang dalam kerumunan pemrotes itu mulai melemparkan batu kepada para penjaga perbatasan Mesir, termasuk kepada polisi-polis penjaga Mesir yang berada di balik benteng karung pasir.

Polisi-polisi Hamas sempat melakukan beberapa penembakan untuk membubarkan kerumunan, dan tembakan juga terdengar dari sisi Mesir. Tidak jelas siapa yang menembak lebih dulu. Menurut kantor berita Mesir, beberapa tembakan kemudian menewaskan seorang penjaga perbatasan Mesir yang bertugas di sebuah menara pengawas.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Gaza, Ehab Ghussein, menjelaskan, kemarahan yang semakin meningkat atas pembangunan pembatas bawah tanah itulah yang membakar aksi protes warga Gaza itu.

Salah Hamas

Pernyataan Kementerian Pertahanan Mesir yang dimuat dalam surat kabar propemerintah, Al-Ahram, Kamis (7/1), sepenuhnya menyalahkan Hamas atas kematian tentara Mesir itu.

Ahmed Shaaban, prajurit Mesir itu, dikatakan ditembak oleh seorang penembak jitu Hamas. Dokter-dokter di rumah sakit Palestina mengungkapkan, tujuh warga Palestina juga terkena tembakan, termasuk tiga orang yang terluka serius.

Sembilan penjaga Mesir dan delapan pemrotes Gaza terluka terkena lemparan batu dan gas air mata.

Peristiwa itu merupakan kekerasan terburuk di perbatasan Gaza-Mesir, sejak seorang mayor Mesir dibunuh oleh penembak Palestina saat ofensif Israel di Jalur Gaza, Desember 2008. Perbatasan Gaza itu sering kali menjadi sumber konflik sejak Israel dan Mesir memberlakukan blokade pada Juni 2006. Penutupan perbatasan semakin diperketat setelah Hamas menguasai penuh Gaza setahun kemudian.

Kemarin, Israel mengumumkan telah berhasil menyelesaikan uji coba sistem ”Kubah Besi”-nya untuk menembak jatuh roket-roket yang ditembakkan dari Gaza atau Lebanon. Sistem baru itu bisa menghadang roket-roket sebelum menyeberang ke wilayah udara Israel. (AP/AFP/OKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com