Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Sambaran Petir Akhiri Penerbangan AF 447?

Kompas.com - 03/06/2009, 05:48 WIB

Ninok Leksono

KOMPAS.com - Hingga Selasa (2/6) kemarin berbagai kalangan masih diliputi keheranan atas apa yang dialami oleh pesawat Airbus A330-200 Air France yang hilang di atas Samudra Atlantik dalam penerbangan ke Paris dari Rio de Janeiro, Minggu (31/5) malam. Marge, seorang pembaca situs Now Public, berkomentar, amat tidak biasa sebuah pesawat tiba-tiba lenyap di atas lautan, khususnya pesawat semaju ini.

Memang tidak ada panggilan darurat (mayday call) yang dikirimkan oleh Airbus Air France dengan nomor penerbangan AF 447 ini kecuali pesan otomatis yang dikirimkan pada pukul 11.14 malam atau hampir empat jam setelah tinggal landas. Ketinggian pesawat saat itu 10.600 meter (35.000 kaki) dan kecepatan 840 km per jam (520 mph).

Pesan itu melaporkan adanya problem teknis bahwa sistem listriknya tidak bekerja. Sinyal itu dikirim bukan sebagai sinyal darurat, tetapi sebagai laporan otomatis bagi sistem pemeliharaan Air France. Tidak adanya sinyal darurat memunculkan dugaan bahwa pesawat mengalami problem mendadak.

Juru bicara Air France, Francois Brousse, menyebutkan, pesawat mungkin dihantam petir setelah memasuki wilayah turbulensi hebat. Informasi lain, seperti disampaikan oleh pejabat Brasil, menyebutkan, pesawat hilang di atas Atlantik sekitar 300 km timur laut kota Natal dan Kepulauan Cape Verde. Wilayah ini dikenal sebagai ”Lintang-lintang Kuda”, di mana sifat-sifat tropik belahan Bumi utara dan selatan bercampur, kadang menimbulkan badai petir yang dahsyat dan tak teramalkan, dan membubung hingga ketinggian 55.000 kaki (sekitar 15.000 meter), lebih tinggi dari ketinggian yang bisa dicapai oleh pesawat komersial.

A330 dan petir

Sebelum membahas kemungkinan hantaman petir, dapat disebutkan lebih dulu bahwa pesawat A330 Air France yang hilang bisa dikatakan masih relatif baru karena mulai berdinas April 2005. Menurut Air France, cek pemeliharaan terakhir dilakukan 16 April lalu.

Untuk rekam jejaknya, Aviation Safety Network menyebutkan, tidak ada penerbangan A330-200 yang pernah mengalami kecelakaan fatal.

Dengan teknologi yang ada pada dirinya, akankah A330 jatuh akibat sambaran petir? Kecelakaan besar terakhir akibat pesawat dihantam petir terjadi tahun 1963, dan semenjak itu banyak dilakukan perbaikan untuk melindungi pesawat.

Harus dikatakan, pesawat penumpang secara rutin menghadapi petir atau badai meskipun awak telah berusaha keras menghindarinya—baik untuk kenyamanan penumpang maupun untuk keselamatan pesawat. Untuk tujuan ini, pilot dilatih untuk menghindari dengan lewat di atas atau menghindar ke samping badai. Pilot AF 447, menurut juru bicara Air France, Brigitte Barrand, jelas terlatih untuk itu, dengan jumlah jam terbang 11.000 jam dan untuk A330 1.100 jam.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com