Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Turut Atasi Penebangan Hutan di Indonesia

Kompas.com - 21/02/2009, 08:25 WIB

SYDNEY, SABTU — Australia telah memastikan komitmen bantuan bagi Indonesia senilai 40 juta dollar Australia lewat International Forest Carbon Initiative atau Prakarsa Karbon Hutan Internasional. Bantuan tersebut merupakan bagian dari bantuan senilai 200 juta dollar AS dan mencakup Kemitraan Hutan dan Iklim Kalimantan yang ditujukan guna memangkas emisi gas rumah kaca akibat penggundulan hutan.

"Ini merupakan cara yang bijak di mana setiap negara harus berperan dalam menyelesaikan masalah iklim. Australia dan Indonesia bekerja keras mengatasi masalah ini," kata Menteri Perubahan Iklim Australia Penny dalam wawancara dengan Kompas.com pada saat berlangsungnya Konferensi Australia-Indonesia di Sydney, Jumat (20/2).

Penny Wong menjelaskan, negaranya sebagai negara maju perlu membentuk kerangka kerja sama dan kebijakan dengan negara berkembang seperti Indonesia untuk menyukseskan kampanye internasional mengatasi perubahan iklim. Keseriusan ini ditunjukkan oleh Australia dengan meninggalkan sekutunya, AS, yang sejauh ini belum mengesahkan Protokol Kyoto.

Lewat International Forest Carbon Initiative, Australia membantu Indonesia memeragakan bagaimana mengurangi emisi gas rumah kaca akibat deforestasi dan penebangan hutan. Dana bantuan senilai 30 juta dollar Australia telah dialokasikan untuk Kemitraan Iklim dan Hutan Kalimantan.

Proyek di kawasan hutan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, itu ditujukan pada uji coba pendekatan berbasis pasar dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dengan melindungi dan memulihkan 100.000 hektar hutan tanah gambut. Proyek ini tentu diharapkan oleh Indonesia dapat menciptakan lapangan kerja baru yang diarahkan pada kelestarian hutan tanah gambut.

Australia juga membantu Indonesia mendirikan Sistem Akutansi Karbon Nasional serta kebijakan dan strategi nasional. Bantuan senilai 10 juta dollar Australia ini ditujukan guna mengurangi deforestasi serta membentuk pengawasan satelit untuk mengurangi kebakaran hutan dan sistem untuk mendukung partisipasi di pasar perdagangan karbon internasional.

"Australia dan Indonesia juga sedang mengkaji proyek lain tentang memeragakan cara mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi wilayahnya belum ditentukan oleh Pemerintah Indonesia," kata Penny Wong. "Australia mengambil peran menghimpun insentif dari kalangan perusahaan nasionalnya untuk memberikan dukungan dana dan teknis bagi negara berkembang seperti Indonesia dalam masalah ini," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com