Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saudi Sebut 59 Orang dan 12 Entitas Terkait Qatar dalam Terorisme

Kompas.com - 09/06/2017, 08:30 WIB

RIYADH, KOMPAS.com - Arab Saudi dan sekutunya, yang telah memutuskan hubungan dengan Doha, Jumat (9/6/2017), mengeluarkan daftar 59 individu dan 12 entitas yang dituding terkait Qatar karena mendukung "terorisme".

Daftar tersebut adalah semacam pernyataan sikap bersama pertama yang dikeluarkan oleh empat negara Arab sejak Senin (5/6/2017), ketika mereka memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, seperti dilaporkan kantor berita Perancis, AFP, Jumat ini.

Empat negara itu  adalah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir. Mereka mengeluarkan daftar tersebut beberapa jam setelah Qatar mengatakan bahwa Doha tidak akan "menyerah" dan menolak setiap campur tangan dalam kebijakan luar negerinya.

Baca: 7 Negara Arab Putuskan Hubungan Diplomatik, Ada Apa dengan Qatar

Qatar sendiri termasuk anggota Liga Arab dan ikut mendukung koalisi yang dipimpin Arab Saudi dalam memerang kelompok pemberontak Houthi di Yaman. Qatar, adalah negara kaya gas yang telah lama melakukan langkah independen dalam kebijakan luar negerinya.

"Daftar ini berhubungan dengan Qatar dan menyuguhkan agenda yang mencurigakan sebagai indikasi tentang dualitas kebijakan Qatar," kata pernyataan empat negara itu.

Menurut empat negara Arab itu, kebijakan Qatar yang ambibalen itu adalah di satu sisi "mengumumkan dukungannya memerangi terorisme”, tetapi di sisi lain memberikan dukungan “keuangan dan menampung berbagai organisasi teroris di sisi lain."

Dalam daftar yang dikeluarkan empat negara tersebut, setidaknya ada dua nama yang telah ditetapkan secara internasional sebagai cukong atau pemodal para teroris, dan terhadap siapa Qatar melakukan tindakannya, demikian laporan Departemen Luar Negeri AS sebelumnya.

Baca: Qatar Alami Krisis Diplomatik, Bagaimana Nasib Piala Dunia 2022?

Kedua individu tersebut adalah Sa'd al-Ka'bi dan Abd al-Latif al-Kawari. Mereka termasuk di antara puluhan individu dan entitas yang diumumkan Arab Saudi dan ketiga sekutunya.

"Keempat negara sepakat untuk mengkategorikan 59 orang dan 12 entitas dalam daftar terorisme," kata mereka, sambil menegaskan "bahwa mereka tidak akan bersikap lunak dalam mengejar" orang dan kelompok semacam itu.

Selain warga Qatar, juga ada banyak individu dan kelompok dari Mesir, Bahrain, dan Libya, yang dimaksukkan dalam daftar nama dan entitas tersebut.

Dalam memutuskan hubungan diplomatik dengan tetangganya di Teluk pada hari Senin, Riyadh menuduh Doha mendukung beberapa kelompok termasuk beberapa yang didukung oleh Iran.

Baca: Krisis Qatar Menyulitkan Negara Muslim Non-Arab

Riyadh menuduh Doha menyembunyikan "kelompok teroris dan sektarian yang bertujuan untuk mengacaukan wilayah tersebut termasuk Ikhwanul Muslimin, Daesh (ISIS) dan Al Qaeda".

Riyadh sendiri sebenarnya menghadapi tuduhan sebagai pendukung ekstremis, khususnya setelah serangan 11 September 2001 di AS.

Dalam “Country Reports on Terrorism” terbaru, Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Qatar pada tahun 2015 telah membekukan aset dan memberlakukan larangan bepergian bagi Ka'bi dan Kawari, keduanya adalah warga negara Qatar.

"Meskipun ada usaha, entitas dan individu di Qatar terus berfungsi sebagai sumber dukungan finansial untuk kelompok ekstremis teroris dan kekerasan, terutama kelompok yang berafiliasi Al dengan Qaeda, yakni Front Al-Nusra," kata Departemen Luar Negeri.

Baca: Simaklah, 10 Pemicu Krisis Diplomatik di Qatar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com