Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Australia Sita Sabu-sabu Bernilai Rp 9 Triliun di Melbourne

Kompas.com - 05/04/2017, 18:51 WIB

MELBOURNE, KOMPAS.com - Kepolisian Australia sukses membongkar pengiriman narkoba jenis sabu-sabu terbesar dalam sejarah neger itu.

Kepolisian menemukan sabu-sabu seberat 900 kilogram dengan nilai diperkirakan 898 juta dolar Australia atau hampir Rp 9 triliun di Melbourne.

Seorang pria asal Blackburn berusia 53 tahun, dan seorang pria asal Doncaster berusia 36 tahun dituduh menyelundupkan narkoba dalam jumlah besar.

Meski sudah menahan tersangka, polisi masih mencari dua orang lain dan sebuah mobil Nissan putih.

Asisten Komisaris Neil Gaughan dari Kepolisian Federal Australia (AFP) mengatakan, narkoba tersebut disita dari sebuah gudang di kawasan Nunawading menyusul penyelidikan selama beberapa bulan terkait keberadaan sindikat narkoba internasional.

"Kami berhasil menemukan 70 kotak berisi kayu untuk membuat lantai. Dan di dalam masing-masing kotak tersebut terdapat 2 kilogram metamfetamin," kata Gaughan.

"Kami bukannya tiba di lokasi tanpa sengaja. Ini adalah bagian dari sistem berbagi informasi yang melewati batas-batas internasional, dan juga perbatasan di dalam Australia sendiri," tambah Gaughan sambil menambahkan arkoba ini berasal dari Asia.

"Narkoba ini tiba dengan kapal ke pelabuhan di Melbourne, dan kemudian dimasukkan ke dalam gudang," ujar dia.

Pihak berwenang mengatakan, keberhasilan ini menunjukkan besarnya permintaan narkoba di Australia.

Di negeri ini harga sabu-sabu di pasaran lebih tinggi dibandingkan di negara-negara Barat lainnya.

Sebuah penelitian mengenai air limbah buangan di Australia menunjukkan,  sabu-sabu adalah jenis narkoba yang paling banyak digunakan di negeri ini.

Kota-kota di Australia Barat menunjukkan jumlah pengguna sabu di negara bagian ini jauh lebih tinggi dari wilayah lain di Australia.

Menteri Kepolisian Victoria Lisa Neville mengatakan, penyitaan ini merupakan keberhasilan pihak berwenang mencegah masuknya narkoba ke pasaran.

Dia menambahkan, mereka yang tewas di jalanan negara bagian Victoria akibat sabu-sabu jauh lebih banyak dibandingkan karena alkohol.

"Yang disita hari ini adalah sekitar 9 juta penjualan individu sabu-sabu ini," katanya.

"Kami berusaha untuk mengurangi dampak buruk narkoba, mencoba mengurangi akses terhadap narkoba, obat yang mematikan yang menciptakan dampak buruk di seluruh kelompok masyarakat," tambah dia.

Tetapi Asisten Komisaris Gaughan mengakui, polisi masih jauh dari berhasil dalam mencegah penyelundupan narkoba.

"Bila kita jujur, narkoba masih masuk ke wilayah kita. Analisa terhadap limbah air buangan menunjukkan bahwa masih tingginya penggunaan metamfetamin dan narkoba lain di negeri ini," kata Gaughan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com