Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lingkaran Setan Perdagangan Orang, Tiga WNI Korban Direpatriasi dari Suriah

Kompas.com - 21/02/2017, 20:29 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com – Tiga WNI korban perdagangan orang, yang bekerja pembantu rumah tangga ilegal di Suriah, dipulangkan ke Tanah Air melewati rute tidak biasa, yaitu melalui Lebanon.

Demikian keterangan tertulis yang disampaikan pejabat Fungsi Konsuler di KBRI Damaskus, Suriah, melalui surat elektronik pada Selasa (21/2/2017) malam.

KBRI Damaskus biasanya melakukan repatriasi reguler melalui Bandara Internasional Damaskus.

Namun, Selasa ini, tiga orang WNI yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan diduga korban perdagangan orang itu dipulangkan melalui  Lebanon.

Ketiganya untuk sementara waktu akan tinggal di tempat penampungan (shelter) KBRI Beirut, ibu kota Lebanon, sebelum diterbangkan ke Tanah Air.

Salah seorang WNI/TKI tersebut mengalami patah tulang akibat terjatuh dari lantai empat rumah majikannya di Damaskus. Ketiganya akan diterbangkan ke Indonesia pada Sabtu, 26 Februari 2017.

Tiga perempuan WNI itu bernama Indah Irana asal Malang, Liani asal Situbondo, dan Sumarni Atun asal Lombok.

Indah dan Liani tiba di Suriah pada tahun 2016 dan dijanjikan akan dipekerjakan di Erbil Kurdistan dengan gaji antara 300-400 dollar AS atau setara Rp 4 juta hingga Rp 5,3 juta.

Ternyata keduanya dipekerjakan di Suriah setelah melalui perjalanan panjang dari Batam – Kuala Lumpur – Istanbul – Beirut – Damaskus, selama hampir satu bulan.

Sementara Sumarni Atun yang mengalami patah tulang di bagian tulang pinggul dan tulang tumit, tiba di Suriah pada tahun 2014 melalui jalur Batam – Kuala Lumpur – Aman – Damaskus.

Sampai saat ini perdagangan orang untuk dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga ke Suriah masih terjadi meskipun Pemerintah Indonesia sejak September 2011 telah melarang pengiriman tenaga kerja wanita untuk perseorangan ke Timur Tengah, termasuk ke Suriah.

Apabila hal tersebut terus berlangsung, maka kasus perdagangan orang ke Suriah bagaikan lingkaran setan yang tidak jelas ujung pangkal penyelesaiannya.

Setelah KBRI Damaskus bekerja keras mengurus kepulangan mereka termasuk memperjuangkan hak-haknya, hanya karena iming-iming gaji besar bekerja di luar negeri. Iming-iming gaji besar itu ternyata  dihadapkan dengan kenyataan pahit.  

Para sponsor yang berkeliaran sampai ke pelosok-pelosok desa di Tanah Air berhasil mengecoh para repatrian berangkat ke Timur Tengah untuk akhirnya kembali terdampar di shelter KBRI Damaskus.

KBRI Damaskus mengharapkan adanya upaya penegakan hukum yang lebih tegas di Indonesia dan sinergi yang lebih erat antara aparat penegak hukum dengan seluruh pemangku kepentingan yang memiliki kepentingan berakhirnya kasus perdagangan orang, utamanya yang diberangkatkan ke Suriah dan negara-negara Timur Tengah lainnya.

Selanjutnya, KBRI Damaskus akan melaksanakan repatriasi regular dari Bandara Damaskus pada Jumat, 25 Februari 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com