Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iklan Gadis Putih Cantik dan Lelaki Hitam Ramai Disebut Rasis

Kompas.com - 29/05/2016, 18:00 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Para penikmat tayangan televisi dan pengguna jaringan internet di China, mengeluarkan kecaman dan menyebut iklan sebuah detergen mengandung unsur rasis. 

Dalam iklan produk detergen Qiaobi, digambarkan, seorang wanita China, cantik berkulit putih sedang bersiap untuk mencuci pakaian di sebuah mesin cuci. 

Saat itu muncul pemuda berkulit hitam. Mereka pun saling bertatapan. Si cantik seolah memberikan harapan.

Saat lelaki hitam itu mendekat, gadis itu pun menariknya dan memasukkan pemuda itu bersama cucian kotor.

Lelaki hitam itu lalu dicuci di dalam mesin cuci dengan menggunakan detergen Qiaobi.

Sesaat kemudian digambarkan, yang keluar dari lubang mesin cuci adalah seorang pemuda China berkulit putih mulus.  

Tak lama dilepas ke pasarkan, rekaman ini pun langsung menuai kritik dan kecaman. Di laman berbagi video Youtube terdapat ribuan komentar terkait iklan ini.

Umumnya, para netizen mengecam tema rasis yang diangkat dalam video tadi.

Namun, sebuah pembelaan masih muncul dari seorang blogger dari the Shanghaiist. Dia mencoba menjelaskan, bahwa secara budaya atau nilai tradisional di China, kulit putih menjadi semacam standar kecantikan wanita. 

Sehingga, kata blogger itu, akan banyak warga di luar negara China yang merasa hal semacam itu sebagai materi rasis.

"Para orang asing yang pernah hidup di China dapat membuktikan sikap dari ras dan warna kulit pada warga tradisional di sini," kata dia, seperti dikutip dari laman UPI.com.

Iklan mirip dengan ini pernah muncul sekitar 10 tahun lalu di Italia. Namun dalam iklan itu, yang muncul adalah seorang pria hitam. Kemudian muncul tagline, "berwarna lebih baik".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com