Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Sejarah Mesir Klaim Raja Tutankhamun Dimakamkan Saat Tengah Ereksi

Kompas.com - 01/09/2015, 22:11 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

KAIRO, KOMPAS.com — Mumi Raja Mesir Tutankhamun terus memicu misteri. Kali ini, seorang pakar Mesir Kuno mengklaim bahwa Tutankhamun tengah ereksi saat jasadnya dimumikan. Pakar Mesir Kuno dari Universitas Amerika di Kairo, Salima Ikram, mengklaim bahwa kemaluan Tutankhamun tengah dalam posisi tegak 90 derajat saat dimakamkan.

Ikram menjelaskan, ereksi abadi itu sengaja dibuat untuk menjadikan Raja Tutankhamun mirip dengan Osiris, dewa kematian warga Mesir Kuno. Selain itu, lanjut Ikram, posisi ereksi abadi itu adalah upaya untuk melawan upaya ayah Raja Tut, Akjenaten, yang menciptakan sebuah agama yang memercayai satu Tuhan.

Dalam agama barunya itu, Akjenaten hanya ingin memuja Aten, sang Dewa Matahari, dan menghancurkan dewa-dewa Mesir Kuno lainnya. Sementara itu, Raja Tutankhamun berusaha untuk mengubah kembali ideologi yang diciptakan sang ayah dan mengembalikan Mesir ke tradisi yang memercayai banyak dewa.

Ikram yakin, jasad Tutankhamun diawetkan dan dimakamkan dalam kondisi ereksi sebagai gambaran bahwa usaha kerasnya terus berlanjut, meski dalam kematian. Ikram juga yakin bahwa bagian atas kemaluan Tutankhamun patah saat makam raja Mesir Kuno itu ditemukan, meski muncul spekulasi bahwa penis itu telah dicuri.

"Sejauh yang saya tahu, tak ada mumi lain yang ditemukan dengan kondisi tengah ereksi," kata Profesor Ikram kepada LiveScience.

Keanehan lain dari jasad Tutankhamun adalah tidak ditemukannya jantung sang raja dan tak adanya sejenis kumbang keramat yang digunakan untuk pengganti jantung. Menurut Ikram, tak ditemukannya jantung Tutankhamun kemungkinan juga dilakukan untuk menggambarkan Osiris, yang tubuhnya, menurut legenda, dibelah oleh sang saudara, Seth.

Misteri terkait Raja Tutankhamun terus muncul. Makam dari raja yang meninggal dunia pada 1323 SM dalam usia yang baru menginjak 19 tahun itu ditemukan 90 tahun lalu oleh arkeolog bernama Howard Carter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com