Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Infiltrasi ISIS, Turki Bangun Tembok 800 Km di Perbatasan dengan Suriah

Kompas.com - 23/07/2015, 21:43 WIB
ANKARA, KOMPAS.com - Pemerintah Turki, Kamis (23/7/2015), mengumumkan rencana membangun tembok pengaman sepanjang lebih dari 800 kilometer di sepanjang perbatasannya dengan Suriah.

Rencana ini diumumkan tiga hari setelah sebuah serangan bom bunuh diri di kota perbatasan Suruc yang menewaskan 32 orang, sebagian besar adalah para mahasiswa.

Deputi PM Turki, Bulent Arinc mengatakan rencana itu adalah upaya negeri tersebut menghindari masuknya para teroris dan para pejuang asing serta untuk memudahkan pemberian bantuan kemanusiaan.

"Sebuah sistem pengamanan fisik akan dibangun sepanjang perbatasan (dengan Suriah)," kata Arinc seperti dikabarkan kantor berita Anadolu.

"Isu paling penting adalah untuk mencegah masuknya teroris (ke Turki) dan mengambil langkah nyata di sepanjang perbatasan untuk mengatasi ancaman ISIS," tambah Arinc.

Pemerintah Turki menuding ISIS mendalangi serangan bom bunuh diri di Suruc, kota yang terletak kurang dari 10 kilometer dari perbatasan dengan Suriah. Serangan itu mentargetkan para mahasiswa Kurdi dan Turki yang berencana untuk membantu pembangunan kembali kota Kobani yang hancur akibat pertempuran menghadapi ISIS.

Harian lokal Daily Sabah menerbitkan sebuah grafis yang menampilkan rencana sistem keamanan di perbatasan yang termasuk pembangunan tembok beton yang dilengkapi kawat berduri, patroli jalan raya dan penguatan pagar perbatasan.

Selain itu kawasan tersebut akan diawasi 24 jam dengan menggunakan drone, kendaraan pengawas dan pusat komando terintegrasi.

Ribuan warga asing diyakini menggunakan wilayah Turki sebagai batu loncatan untuk masuk ke wilayah Suriah dan Irak dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa dari warga asing itu sukses menyeberang ke Suriah atau Irak dengan bantuan jaringan penyelundup Turki yang mendukung ISIS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com