Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Selidiki Skandal Ujian Masuk Sekolah Kedokteran

Kompas.com - 09/07/2015, 21:32 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com - Mahkamah Agung India telah memerintahkan penyelidikan  skandal ujian masuk sekolah kedokteran di negara bagian Madya Pradesh.

Biro Penyelidikan Federal India (CBI) diharapkan mengambil alih penyelidikan skandal -yang dikenal dengan nama Vyapam ini- dari tangan kepolisian negara bagian.

Vyapam merupakan singkatan dalam bahasa Hindi untuk kantor penyelenggara ujian masuk pegawai negeri dan sekolah kedokteran di Madya Pradesh. Skandal itu menyebabkan ribuan orang ditahan, dan juga serangkaian kematian yang misterius.

Sebanyak 30-an orang yang terkait dengan skandal meninggal dunia akibat sebab-sebab yang misterius atau bunuh diri sesudah kasus ini terungkap. Sejumlah orang ditahan karena berunjuk rasa terkait kematian misterius tersebut.

Sekalipun penyebab kematian mereka dinyatakan sebab alamiah, dugaan kaitan dengan skandal ini amat kuat.

Untuk penawar tertinggi

Partai oposisi menuduh pemerintahan yang didukung partai BJP di Madya Pradesh telah mempengaruhi penyelidikan dan mereka meminta campur tangan pemerintah federal.

Selain memerintahkan CBI untuk menyelidiki, Mahkamah Agung India juga mengkritik pengadilan negeri Madya Pradesh karena menolak memutuskan apakah penyelidikan federal terhadap kasus ini perlu dilakukan atau tidak.

Skandal ini melibatkan kebocoran soal, pemalsuan lembar jawaban, dan menggunakan mahasiswa yang pintar sebagai joki.

Selain itu, bangku sekolah kedokteran juga diperjualbelikan kepada penawar tertinggi. Menurut koresponden BBC, harga bangku sekitar satu hingga tujuh juta rupee (sekitar Rp 210juta hingga Rp 1,5miliar.

Sebanyak 2.530 orang telah dituduh terkait dengan skandal yang terjadi sejak tahun 2012. Polisi telah menahan sebanyak 1.980 orang dan 550 lagi masih dalam pencarian. Dua puluh pengadilan di Madya Pradesh menerima 55 pendaftaran kasus sehubungan skandal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com