Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/09/2013, 09:14 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Pemerintah AS menyatakan memiliki bukti penggunaan gas sarin oleh Suriah dalam serangan yang terjadi bulan lalu di bagian timur Damaskus.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan, contoh rambut dan darah yang dikumpulkan setelah serangan tersebut menunjukkan hasil tes yang positif tanda-tanda penggunaan gas sarin.

"Dalam 24 jam terakhir kami telah mempelajari sejumlah contoh yang diberikan kepada Pemerintah AS, saat ini telah dilakukan tes terhadap responden yang ada di bagian timur Damaskus dan contoh rambut serta darah menunjukkan hasil tes yang positif mengandung gas sarin," kata Kerry dalam program acara NBC bertajuk Meet The Press, Minggu (1/9/2013).

"Jadi kasus ini sedang berkembang dan kasus ini akan berkembang."

Dalam keterangan di acara itu terkesan bahwa bukti yang didapat diberikan sumber Pemerintah AS dan bukan berasal dari peninjau PBB yang belum lama ini sempat melakukan pemeriksaan di Suriah.

Pemerintah AS sebelumnya mengatakan, mereka telah memiliki bukti penggunaan gas sarin dalam serangan lain di Suriah.

Pemerintah AS menuding Pemerintah Suriah berada di belakang serangan yang terjadi pada 21 Agustus dan diklaim menghilangkan lebih dari 1.400 nyawa itu.

Tuding pemberontak

Presiden Barak Obama telah menyatakan berencana menggelar aksi militer untuk menghukum Suriah, tetapi dia menginginkan kongres melakukan pemungutan suara terlebih dahulu untuk menyetujui langkah tersebut.

Seruan agar dunia internasional mengambil langkah keras terhadap Suriah juga datang dari Liga Arab.

Menteri Luar Negeri dari negara-negara Liga Arab dalam pertemuan di Kairo, Mesir, meminta agar komunitas internasional mengambil sikap keras terhadap Suriah.

Dalam pernyataan itu juga terdapat seruan agar mereka yang bertanggung jawab dalam serangan itu diadili dalam pengadilan perang.

Pemerintah Suriah mengatakan tidak takut dengan serangan dari AS, mereka telah siap menghadapi aksi serangan dari pihak mana pun.

Suriah juga telah menyangkal tuduhan sejumlah negara dan menuding pihak pemberontaklah yang melakukan serangan dengan senjata kimia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com