Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Pakistan Terima Tawaran Pembicaraan Damai dari Pemerintah

Kompas.com - 23/08/2013, 16:27 WIB
ISLAMABAD, KOMPAS.com — Seorang panglima senior Taliban Pakistan, Jumat (23/8/2013), menyambut baik tawaran pembicaraan damai yang disampaikan Pemerintah Pakistan.

Pernyataan ini meningkatkan peluang perubahan posisi kelompok Taliban setelah negosiasi perdamaian terhenti awal tahun ini.

Asmatullah Muawiya, pemimpin faksi Taliban dari Provinsi Punjab, mengatakan, Perdana Menteri Nawaz Sharif menunjukkan kedewasaan politik dengan menawarkan pembicaraan damai dengan Taliban dalam pidatonya awal pekan ini.

"Jika pemerintahan saat ini ingin secara serius menyelesaikan masalah, maka tidak ada alasan mengapa pasukan jihad Pakistan tidak merespons tawaran ini secara positif," kata Muawiya dalam sebuah pernyataan.

Namun, belum jelas apakah pemimpin Taliban lainnya memiliki pendapat yang sama dengan Asmatullah.

Tahun lalu, Asmatullah merupakan orang pertama yang mengatakan bahwa Taliban Pakistan terbuka untuk pembicaraan damai.

Asmatullah bahkan mengirim surat ke surat kabar lokal yang berisi persyaratan yang diminta Taliban untuk sebuah gencatan senjata, termasuk penerapan Syariah Islam dan penghentian aliansi Pemerintah Pakistan dengan Amerika Serikat.

Setelah surat itu, kemudian pemimpin Taliban Pakistan Hakimullah Mehsud merilis sebuah video yang berisi Taliban mempertimbangkan tawaran pembicaraan damai, tetapi tetap tidak bersedia meletakkan senjata.

PM Nawaz Sharif, yang baru terpilih pada Juni lalu, mengampanyekan sebuah platform yang mengindikasikan bahwa pembicaraan damai adalah cara terbaik untuk menghentikan pertumpahan darah di Pakistan.

Namun, Taliban kemudian membatalkan pembicaraan damai pada akhir Mei lalu setelah wakil komandannya tewas akibat serangan drone AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com