Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Sementara Mesir Segera Dilantik

Kompas.com - 04/07/2013, 15:43 WIB

KAIRO, KOMPAS.com — Hakim Mahkamah Agung Mesir, Adli Mansour, akan segera diambil sumpahnya untuk menjadi pejabat interim menggantikan fungsi kepemimpinan Presiden Muhammad Mursi.

Saat ini, Mansour menjabat sebagai kepala pengadilan di Mahkamah Agung dan dijadwalkan akan diambil sumpahnya sekitar pukul 10.00 waktu setempat (08.00 GMT).

Kepala angkatan bersenjata Jenderal Abdul Fattah al-Sisi sebelumnya mengatakan bahwa Muhammad Mursi—presiden pertama yang dipilih melalui pemilihan umum—telah "gagal memenuhi tuntutan rakyatnya".

Jenderal Al-Sisi juga mengumumkan untuk membatalkan konstitusi dan melangsungkan pemilihan umum baru.

Ia juga memaparkan rencana aksi selanjutnya dan mengatakan bahwa Mansour akan ditugasi untuk "memerintah urusan dalam negeri selama periode transisi untuk memilih presiden baru."

Ditahan

Sementara itu, juru bicara Ikhwanul Muslimin yang merupakan partai pendukung Mursi, Gehad el-Haddad, mengatakan kepada BBC bahwa presiden yang baru saja digulingkan itu sekarang menjadi tahanan rumah. Sementara itu, "seluruh tim kepresidenan" juga ditahan.

Ayah Haddad yang juga adalah ajudan Mursi, Essam el-Haddad, dan pemimpin politik Ikhwanul Muslimin Saad al-Katatni termasuk di antara para orang dekat Mursi yang ditahan itu.

Sedangkan koran pemerintah al-Ahram melaporkan, perintah penangkapan telah dikeluarkan untuk 300 pemimpin dan anggota Ikhwanul Muslimin.

Penggulingan kekuasaan presiden Mesir ini terjadi setelah terjadi protes selama empat hari dan ultimatum yang dikeluarkan oleh militer untuk mengakhiri ini pada Rabu (3/7/2013) sore waktu setempat.

Salah seorang demonstran, Omar Sherif, mengatakan kepada kantor berita AFP, "Ini adalah momen bersejarah. Kita berhasil menyingkirkan Mursi dan Ikhwanul Muslimin."

Wartawan BBC Kevin Connolly di Kairo mengatakan, tidak ada seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi berikutnya.

Hal yang berbahaya adalah, katanya, kedua belah pihak akan mencoba untuk menyelesaikan perbedaan dengan membawa pendukung ke jalan-jalan.

Pihak militer memang telah mengatakan tidak akan membiarkan itu terjadi, tetapi, kata wartawan kami, itu tidak akan mudah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com