KOMPAS.com – Burundi adalah salah satu negara di Afrika. Lokasinya terletak di Afrika Tengah, di sebelah selatan garis khatulistiwa.
Burundi memiliki dua ibu kota. Ibu kota pemerintahannya terletak di Gitgea, sedangkan ibu kota perekonomiannya ada di Bujumbura.
Dengan luas wilayah 27,834 kilometer persegi, Burundi memiliki populasi sekitar 11,8 juta jiwa, sebagaimana dilansir BBC.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut lima fakta unik dari negara Burundi.
Baca juga: Ekspor Kurma Arab Saudi Naik, Ini Jumlah Negara yang Impor
Burundi adalah negara termiskin di dunia. Bedasarkan data Bank Dunia, pendapatan nasional bruto hanyalah 270 dollar AS (Rp 4 juta) per tahun, terendah di dunia.
Sekitar 70 persen populasi Burundi hidup dalam kemiskinan.
World Food Program (WFP) melaporkan, tingkat kerawanan pangan di sana juga mengkhawatirkan. 52 persen anak di bawah 5 tahun mengalami stuntung.
Selain itu, tingkat gizi buruk di Burundi juga cukup tinggi, kebanyakan terjadi di masyarakat pedesaan.
Baca juga: Pemerintah China Buka Suara Saat Sejumlah Negara Larang TikTok
Burundi diguncang perang saudara yang berlangsung selama belasan tahun antaran etnis Tutsi dengan etnis Hutu.
Sejak merdeka pada 1962, etnis Tutsi dengan etnis Hutu sebenarnya sudah bersitegang.
Perang saudara benar-benar pecah pada 1994 dan membuat Burundi menjadi salah satu tempat dengan konflik paling keras di Afrika.
Etnis Hulusi adalah mayoritas,sebagian besar bekerja sebagai petani. Sedangkan etnis Tutsi adalah minoritas, namun memegang kekuatan besar karena mengendalikan tentara dan perekonomian.
Kedua etnis tersebut sebenarnya hanya memiliki perbedaan budanya yang sedikit. Baik etnis Tutsi dengan etnis Hutu berbicara bahasa Rundi (Kirundi).
Baca juga: Batas Wilayah Myanmar, Negara Paling Utara di Asia Tenggara
Burundi adalah negara yang tidak punya laut karena wilayahnya terkunci daratan. Berdasarkan sejarah, batas-batas negara Burundi tidak didasarkan atas negara penjajah sebelumnya.
Burundi berbatasan dengan Rwanda di utara, Tanzania di timur dan selatan, Danau Tanganyika di barat daya, serta Republik Demokratik Kongo di barat.
Burundi dibagi menjadi 17 provinsi. Dari provinsi tersebut, kekuasaan dibagi lagi menjadi beberapa komune. Kekuasaan di tingkat lokal berada di tangan otoritas yang ditunjuk secara terpusat.
Baca juga: Banyak Bayi di Negara Nordik Dibiarkan Tidur Siang di Luar Rumah, Ini Alasannya
Media-media di Burundi didominasi oleh outlet-outlet yang dikelola negara. Jurnalis yang bekerja di sana terikat bawah undang-undang pers yang ketat.
Banyak stasiun radio milik swasta ditutup setelah upaya kudeta tahun 2015 dan sebagian besar tetap ditutup. Kantor lokal BBC dan VOA telah ditangguhkan.
Baca juga: Polandia Kirim MiG-29 ke Ukraina, Jadi Negara NATO Perdana yang Pasok Jet Tempur untuk Kyiv
Burundi masih diterpa masalah kesehatan yang buruh. Sebagian besar kematian di Burundi disebabkan oleh penyakit menular dan gizi buruk.
Mereka yang menderita kekurangan gizi menerima bantuan dari pusat-pusat pemberian makanan yang didirikan oleh pekerja organisasi internasional.
Malaria, kolera, campak, influenza, dan diare adalah penyebab utama kematian di Burundi. HIV/AIDS juga merupakan masalah kesehatan yang serius.
Burundi memiliki fasilitas rumah sakit yang terbatas dan jumlah tenaga medis yang tidak mencukupi. Kondisi ini diperparah oleh perang sipil.
Baca juga: Iran dan Arab Saudi Rujuk, Ini Daftar Negara yang Akan Terdampak
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.