Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Hubungan Rusia dan China pada Masa Xi Jinping dan Putin

Kompas.com - 20/03/2023, 17:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Hubungan Rusia dan China terus terjalin dengan baik pada masa kepemimpinan presiden masing-masing negara, Vladimir Putin dan Xi Jinping.

Terbaru, Xi Jinping dijadwalkan mengunjungi Rusia pada 20-22 Maret 2023 dan disebut akan bertemu Putin dua kali.

Dikutip dari kantor berita AFP pada Minggu (19/3/2023), berikut adalah sejarah hubungan China dan Rusia selama kekuasaan Xi dan Putin.

Baca juga: Xi Jinping Berkunjung ke Rusia, Lakukan “Sowan Perdamaian” ke Putin

1. Kawan sejak Perang Dingin

Presiden Rusia Vladimir Putin memberi isyarat selama konferensi videonya dengan Presiden China Xi Jinping, tepat di layar, di Moskow, Rusia, Rabu, 15 Desember 2021.AP PHOTO/MIKHAIL METZEL Presiden Rusia Vladimir Putin memberi isyarat selama konferensi videonya dengan Presiden China Xi Jinping, tepat di layar, di Moskow, Rusia, Rabu, 15 Desember 2021.
Pada Februari 2022, tepat menjelang invasi Rusia ke Ukraina, Xi Jinping dan Putin mendeklarasikan kemitraan tanpa batas antara kedua negara.

Rusia dan China menjalin ikatan ideologis yang erat pada awal periode Perang Dingin, berakar dari sejarah umum revolusi komunis mereka.

Namun, hubungan kedua negara sempat membeku selama tiga dekade ketika terjadi perpecahan China-Soviet pada 1960-an.

Hubungan Moskwa dan Beijing semakin kuat setelah pecahnya Uni Soviet. Dalam beberapa tahun terakhir, Xi Jinping dan Putin sama-sama menentang yang mereka sebut hegemoni internasional Barat.

Putin pada Minggu (19/3/2023) mengatakan, hubungan Rusia dan China sekarang berada di titik tertinggi.

2. Mitra dagang yang menguntungkan

Kedua negara bertetangga yang sama-sama luas ini membangun hubungan perdagangan ekonomi erat selama puluhan tahun terakhir, dan China sekarang menjadi pembeli terbesar minyak Rusia.

Ikatan ini tetap kuat selama perang Ukraina. Perdagangan China dengan Rusia mencapai rekor 190 miliar dollar AS (Rp 2,91 kuadriliun) tahun lalu, menurut data bea cukai Beijing.

Hubungan ekonomi Moskwa dengan Uni Eropa banyak terputus oleh gelombang sanksi, sehingga China menjadi pelanggan yang lebih penting untuk ekspor Rusia.

Kunjungan Xi Jinping ke Rusia terjadi ketika perdagangan bilateral terus tumbuh. Impor dan ekspor China menunjukkan pertumbuhan tahunan dua digit pada Januari dan Februari 2023.

Baca juga: Memaknai Misi Xi Jinping Kunjungi Rusia

3. "Teman lama"

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden China Xi Jinping mempersiapkan sesi foto bersama pada KTT G20 di Osaka pada 28 Juni 2019.AFP/KIM KYUNG-HOON Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden China Xi Jinping mempersiapkan sesi foto bersama pada KTT G20 di Osaka pada 28 Juni 2019.
Para pemimpin China dan Rusia sudah mengembangkan hubungan dekat selama beberapa puluh tahun terakhir, meski sering bertentangan dengan sikap publik mereka yang tegas.

Xi Jinping menyebut Putin sebagai "teman lama" saat menyapa Presiden Rusia itu di KTT regional di Uzbekistan, September 2022.

Meskipun berulang kali didesak oleh para pemimpin Barat, Xi Jinping sejauh ini menolak mengecam invasi Ukraina.

Halaman:
Sumber AFP


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com