Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Joseph Stalin, Pemimpin Brutal Uni Soviet

Kompas.com - 09/03/2023, 17:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Uni Soviet kemudian memang melakukan apa yang disebut de-Stalinisasi. Monumen dan patung-patung Stalin yang tak terhitung jumlahnya di Uni Soviet dan negara-negara Blok Timur lainnya juga sebagian besar dihancurkan kemudian dilebur, dikubur, atau dibuang ke sungai.

Baca juga: 18 Desember 1878: Diktator Uni Soviet Joseph Stalin Lahir

"Kartu truf terakhir propaganda Rusia"

Untuk waktu yang lama, kelahiran kembali kultus Stalin tampaknya tidak terpikirkan. Namun kini tren ke arah itu muncul lagi.

"Dimulai sekitar tahun 2014, dengan aneksasi Crimea," kata jurnalis budaya dan penulis Rusia Irina Rastorgueva, yang seperti juga Sherbakova, saat ini tinggal di Berlin.

Monumen Stalin terbaru diresmikan pada 1 Februari 2023, di kota Volgograd (sebelumnya Stalingrad), untuk memperingati 80 tahun berakhirnya pertempuran Stalingrad.

Wali Kota Volgograd menyatakan pada upacara peresmian bahwa "negara-negara tertentu hari ini ingin menghapus ingatan akan kemenangan besar tentara Soviet ", tetapi mereka tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

Monumen baru Stalin itu mewakili paradigma saat ini tentang bagaimana pihak berwenang "menafsirkan sejarah dari atas," kata Irina Rastorgueva.

Vladimir Putin berusaha untuk merehabilitasi kembali sosok Joseph Stalin sebagai pemimpin yang melawan Nazi Jerman dan mengubah Uni Soviet menjadi adidaya dunia.

"Kemenangan Perang Dunia II adalah pemersatu terakhir, kartu truf terakhir propaganda Rusia," jelas Irina Rastorgueva.

Dia percaya, kultus neo-Stalinis akan terus berlanjut selama Vladimir Putin berkuasa. Suatu hari nanti akan ada bab tentang "Stalinisme" dan "Putinisme" di buku sekolah Rusia, katanya.

"Tapi sebelum itu terjadi, kami harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi di Ukraina saat ini dan membayar harganya. Dan harga itu akan sangat tinggi."

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Joseph Stalin dan Sejarah Kelam Rusia di Genggaman Pemimpin Otoriter

Artikel ini pernah dimuat di DW Indonesia dengan judul Kembalinya Kultus Joseph Stalin di Rusia Masa Kini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com