Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kenapa Lato-lato Viral: Dipatenkan di Jerman hingga Akhirnya Dilarang

Kompas.com - 06/02/2023, 19:16 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Terlepas dari kasus tersebut, Ikhsan menyebut bahwa lato-lato sebenarnya juga punya nilai positif. Sama seperti permainan anak lainnya, lato-lato juga mengandung nilai kesenangan, interaktif, dan kompetitif. Hanya saja harus dimainkan dengan hati-hati.

"Lato-lato ini viral setelah pandemi. Anak-anak bisa berinteraksi sehingga permainan tersebut menjadi media interaksi bagi mereka. Di samping itu, nilai kompetitif dalam permainan tersebut juga berkaitan dengan kemampuan atau skill mereka sehingga muncul perlombaan dan sebagainya," ujar Ikhsan.

Tak dimungkiri, saat memainkan lato-lato, beberapa trik dan gaya memang sering dipamerkan. Kemampuan untuk berpikir dan kemauan anak untuk belajar ini bakal membantu perkembangan anak secara mental.

Baca juga: Kenapa Negara-negara Muslim Kaya Tidak Banyak Bantu Afghanistan?

Psikiater anak dokter Suzy Yusnadewi SpKJ (K) mengungkapkan bahwa lato-lato pada dasarnya bisa menjadi sebuah permainan yang menjauhkan anak-anak dari gadget.

"Lato-lato ini permainan lama, bisa populer karena asyik saja. Bermain itu membantu meningkatkan kecerdasan dan emosi anak," kata dokter Suzy kepada DW Indonesia. Ia mengatakan, lato-lato bisa membantu anak meningkatkan keterampilan dan sensor motorik.

"Permainan apa saja sebenarnya bisa meningkatkan kesehatan mental anak, kecuali permainan di gadget. Permainan gadget itu monoton hanya lihat layar saja, fokus sama warna, gambar. Mereka asyik ke situ saja. Interpersonal relationship-nya anak juga akan terganggu gara-gara main gadget."

"Tapi ya kembali bagaimana anaknya bermain. Kalau dia eksplor kanan-kiri, misalnya dia mencari trik baru dan lainnya, bisa baik efeknya. Tapi kalau dia hanya main biasa saja dan cuma bikin berisik ya tidak ada gunanya. Malah bikin yang dengar jadi stres."

Caesarianda Kusumawati di Bonn, Jerman, turut berkontribusi dalam artikel ini.

Artikel ini pernah dimuat di DW Indonesia dengan judul Tren Main Lato-lato Ternyata Juga Pernah Viral di Jerman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com