Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pertempuran Stalingrad: Latar Belakang dan Berakhirnya

Kompas.com - 31/01/2023, 18:16 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Pertempuran Stalingrad mengubah jalannya Perang Dunia II pada 80 tahun lalu ketika pasukan Jerman menyerah kepada Tentara Merah Soviet.

Sebagai salah satu pertempuran terbesar dalam sejarah, Pertempuran Stalingrad berkecamuk selama lebih dari enam bulan pada 1942-1943.

Pihak yang menang Pertempuran Stalingrad adalah Soviet. Mereka mengalahkan tentara Nazi yang terperangkap di kota yang hancur saat musim dingin.

Baca juga: Sejarah Uni Soviet

Pertempuran Stalingrad berakhir pada 2 Februari 1943 dengan jumlah korban tewas 1-2 juta orang.

Di Rusia, penyerahan diri pertama kali oleh Nazi diagungkan sebagai peristiwa yang menyelamatkan Eropa dari Adolf Hitler.

Jalannya Pertempuran Stalingrad

Sehuah kuburan massal tentara Jerman ditemukan pada awal Oktober lalu di kota Volgograd, Rusia. Kota yang dulu bernama Stalingrad ini menjadi lokasi salah satu pertempuran paling brutal dalam Perang Dunia II.Daily Mail/German War Graves Commission Sehuah kuburan massal tentara Jerman ditemukan pada awal Oktober lalu di kota Volgograd, Rusia. Kota yang dulu bernama Stalingrad ini menjadi lokasi salah satu pertempuran paling brutal dalam Perang Dunia II.
Sesuai namanya, lokasi di mana Pertempuran Stalingrad terjadi adalah di Kota Stalingrad, Rusia, yang sekarang berubah nama menjadi Volgograd.

Terletak sekitar 900 kilometer tenggara Moskwa, Stalingrad sebelum perang adalah lokasi industri Soviet dengan pabrik-pabrik di kota berpenduduk 600.000 orang yang menghasilkan perangkat keras militer.

Stalingrad juga berperan sebagai pintu gerbang ke ladang minyak Kaukasus serta ke Asia Tengah dan Laut Kaspia.

Bagi Hitler, yang pada Juni 1941 menarik diri dari pakta non-agresi Jerman-Soviet, Stalingrad adalah target menggiurkan.

Jalannya Pertempuran Stalingrad dimulai pada Juli 1942 dan berlangsung selama 200 hari dengan pemboman udara, dan pertempuran dari rumah ke rumah antara Jerman di satu sisi dan tentara Soviet serta warga sipil di sisi lain.

Soviet berada di bawah perintah ketat Joseph Stalin untuk mempertahankan posisi mereka. "Jangan mundur satu langkah pun," perintahnya, seraya memperingatkan bahwa pasukan yang mundur akan ditembak.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Joseph Stalin dan Sejarah Kelam Rusia di Genggaman Pemimpin Otoriter

Angkatan Darat ke-6 Jerman arahan Jenderal Friedrich Paulus dapat menguasai 90 persen kota, tetapi pada November 1942 Tentara Merah melancarkan serangan balasan yang kuat. Pasukan Jerman terjebak dan kelaparan di dinginnya musim dingin.

Pihak yang menang Pertempuran Stalingrad adalah Soviet. Pada Januari 1943, tentara Soviet melancarkan serangan terakhir dengan merebut kembali distrik kota yang hancur melalui distrik demi distrik.

Pasukan Jerman akhirnya menyerah pada 2 Februari 1943.

Stalingrad berubah nama jadi Volgograd

Para pemimpin Blok Sekutu dalam Perang Dunia II di teater Eropa (kiri ke kanan): Joseph Stalin, Franklin D. Roosevelt dan Winston Churchill.Wikimedia Commons Para pemimpin Blok Sekutu dalam Perang Dunia II di teater Eropa (kiri ke kanan): Joseph Stalin, Franklin D. Roosevelt dan Winston Churchill.
Awalnya disebut Tsaritsyn, kota ini menjadi Stalingrad saat pemerintahan diktator Soviet Joseph Stalin pada 1925.

Sebagai bagian dari proses "de-Stalinisasi" yang diluncurkan oleh penggantinya, Nikita Khrushchev, kota yang baru dibangun kembali ini berganti nama menjadi Volgograd pada 1961.

Pada 2013, anggota parlemen di kota menghidupkan kembali nama Stalingrad untuk seremonial enam hari dalam setahun, termasuk tanggal 2 Februari untuk memperingati penyerahan diri Nazi, dan 9 Mei untuk menandai kemenangan terakhir Soviet atas Nazi Jerman pada 1945.

Baca juga: Mengapa Adolf Hitler Membenci Orang Yahudi?

Bekas perang di Stalingrad

Kota ini penuh dengan nostalgia bekas Uni Soviet dan menjadi daya tarik wisata sejarah.

Menjulang besar di atas kota adalah tugu peringatan pertempuran di puncak bukit, meliputi patung wanita setinggi 85 meter dengan pedang terangkat yang dikenal sebagai "Panggilan Tanah Air".

"Para pembela Stalingrad mewariskan warisan besar kepada kami: cinta untuk Tanah Air, kesiapan untuk melindungi kepentingan dan kemerdekaannya, untuk berdiri teguh dalam menghadapi ujian apa pun," kata Putin pada 2018 saat peringatan 75 tahun penyerahan diri Nazi di Pertempuran Stalingrad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com