Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Kenapa Armenia dan Azerbaijan Perang di Nagorno-Karabakh

Kompas.com - 18/09/2022, 11:29 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Analisis oleh Konul Khalilova, Editor BBC Azerbaijan

Ketika Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, bertemu dengan Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, di Brussels pada akhir Agustus silam, keduanya berjabat tangan untuk pertama kalinya dan banyak orang optimistis dengan pembahasan kesepakatan damai yang mereka setujui dimulai.

Tak ada yang mengira bahwa pertempuran dengan skala seperti sekarang pecah begitu cepat.

Armenia berkata Azerbaijan menyerang wilayah tenggara negara itu; Azerbaijan membantah telah masuk wilayah Armenia, dan berkata operasi militer yang mereka lakukan adalah pembalasan atas "tindakan subversif skala besar" yang dilakukan Armenia.

Sebagian besar pertempuran antara dua bekas republik Soviet sejak kemerdekaan mereka terjadi di Nagorno-Karabakh, yang secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi sebagian besar penduduknya--dan diperintah oleh--etnis Armenia.

Namun, konflik yang terjadi pekan ini terjadi 200 kilometer dari Karabakh.

Wilayah Armenia di mana konflik terjadi secara strategis adalah wilayah penting, sebab area itu memisahkan wilayah Azerbaijan dengan wilayah eksklave negara itu, Nakhichevan, sebidang tanah yang berbatasan dengan Turkiye.

Azerbaijan ingin membuka koridor melalui wilayah Armenia ke Nakhichevan, dan nantinya Turkiye--rencana yang sepenuhnya ditolak oleh Perdana Menteri Pashinyan.

Tidak pernah ada kesepakatan bersama tentang di mana tepatnya letak perbatasan Azerbaijan dan Armenia, karena keduanya saling berperang tak lama setelah mereka merdeka usai runtuhnya Uni Soviet.

Baca juga: Semakin Tegang, Kenapa Iran Berkonflik dengan Azerbaijan?

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com