Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Taliban dan Apa Tujuannya?

Kompas.com - 15/08/2022, 22:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber BBC

Dilansir dari BBC, masyarakat Afghan yang sudah lelah dengan ekses mujahidin dan pertikaian setelah Soviet terusir kemudian secara umum menyambut kemunculan Taliban saat mereka pertama kali muncul.

Baca juga: Setahun Taliban Berkuasa, Ini Rentetan Hak-hak Perempuan Afghanistan yang Direnggut

Popularitas ini sebagian besar karena keberhasilan mereka memberantas korupsi, membatasi pelanggaran hukum, dan membuat jalan-jalan dan area-area di bawah kekuasaan mereka aman untuk perdagangan.

Tetapi, Taliban juga memperkenalkan atau mendukung hukuman yang sejalan dengan penafsiran mereka akan hukum Syariah.

Misalnya, eksekusi di depan umum terdakwa pembunuhan dan pezina, atau amputasi bagi mereka yang diputuskan bersalah karena pencurian.

Para pria pun diharuskan menumbuhkan jenggot, sementara para perempuan diwajibkan mengenakan burka yang menutup seluruh tubuh.

Taliban juga melarang televisi, musik dan bioskop.

Selain itu, Taliban tidak memperbolehkan anak perempuan di atas 10 tahun untuk sekolah.

Baca juga: Ulama Berpengaruh Taliban Tewas dalam Serangan Bom di Kantornya

Taliban pun telah dituduh melakukan berbagai pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan budaya.

Salah satu yang paling terkenal adalah pada 2001, ketika Taliban melanjutkan penghancuran patung Buddha Bamiyan yang terkenal di Afghanistan tengah, meski muncul kemarahan internasional.

Pakistan telah berulang kali membantah sebagai arsitek berdirinya gerakan Taliban.

Namun tak diragukan, banyak warga Afghanistan yang bergabung dengan gerakan ini adalah lulusan madrasah-madrasah di Pakistan.

Pakistan juga merupakan satu dari tiga negara, bersama Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), yang mengakui Taliban saat mereka berkuasa di Afghanistan.

Pakistan juga negara terakhir yang memutuskan hubungan diplomatik dengan kelompok tersebut.

Di satu titik, Taliban mengancam akan merusak stabilisasi Pakistan dari area-area yang mereka kuasai di wilayah barat laut.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Taliban Berkumpul Usai Al Zawahiri Tewas | China Ngamuk Pelosi ke Taiwan


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber BBC


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com