Kebanyakan dari mereka adalah orang China Hoklo dari provinsi Fujian (Fukien) atau China Hakka, sebagian besar dari Guangdong.
Keturunan dari kedua migrasi ini sekarang merupakan kelompok demografis terbesar di Taiwan.
Pada 1895, Jepang memenangi Perang Sino-Jepang Pertama dan Pemerintah Qing harus menyerahkan Taiwan ke Jepang.
Akan tetapi setelah Perang Dunia II, Jepang menyerah dan melepaskan kendali atas wilayah yang telah diambilnya dari China itu.
Republik China sebagai salah satu pemenang perang akhirnya mulai memerintah Taiwan dengan persetujuan sekutunya yaitu Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
Namun, dalam beberapa tahun berikutnya Perang Saudara China pecah, dan pasukan Chiang Kai-shek saat itu dikalahkan oleh tentara Komunis Mao Zedong.
Baca juga: Perang Saudara China: Jalannya Pertempuran dan Berdirinya RRC
Chiang Kai-shek beserta sisa-sisa pemerintahan Kuomintang (KMT) dan pendukung mereka yang berjumlah sekitar 1,5 juta orang melarikan diri ke Taiwan pada 1949.
Kelompok yang disebut orang China Daratan ini mendominasi politik Taiwan selama bertahun-tahun meskipun hanya mencakup 14 persen dari populasi. Chiang Kai-shek lalu mendirikan pemerintahan di Taiwan yang dipimpinnya selama 25 tahun.
Selanjutnya, Presiden Lee Teng-hui yang dikenal sebagai Bapak Demokrasi Taiwan memimpin perubahan konstitusi, yang akhirnya membuka jalan bagi terpilihnya presiden non-KMT pertama di pulau itu yakni Chen Shui-bian pada tahun 2000.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.