Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/06/2022, 16:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Alasan kenapa di Amerika tidak boleh makan kangkung adalah karena sayuran tersebut dikategorikan sebagai gulma berbahaya.

Kangkung (bahasa Inggris: water spinach) memang sangat mudah berkembang dan harus dikendalikan penyebarannya.

Alasan kenapa di Amerika tidak boleh makan kangkung bermula di negara bagian Florida pada 1973.

Baca juga: Kenapa di Amerika Sering Terjadi Penembakan Saat Musim Panas? Ini 3 Sebabnya

Dikutip dari South China Morning Post (13/11/2019), kala itu Florida melarang budidaya kangkung yang dibawa sebagai tanaman pangan non-pribumi, karena menyebar di kolam sehingga menyumbat saluran air dan menghalangi perahu.

Regulator federal Amerika Serikat (AS) kemudian mengklasifikasikannya sebagai gulma berbahaya, dan sampai sekarang beberapa negara bagian masih melarang penjalan kangkung.

Adapun di sejumlah negara bagian petani boleh menanam kangkung tetapi wajib izin.

Selain itu, di AS dalam Undang-Undang Perlindungan Tanaman ditetapkan bahwa kangkung dilarang diangkut antarnegara bagian tanpa izin.

Salah satu dampak dari alasan kenapa kangkung dilarang di Amerika adalah munculnya pasar gelap sayuran tersebut.

Para penjual mendapatkan kangkung dari petani ilegal, dan orang-orang juga membelinya secara ilegal.

Baca juga:

Perkembangan kangkung di Amerika sekarang

Ilustrasi kangkung. Alasan kenapa kangkung dilarang di Amerika Serikat adalah karena sayuran tersebut dikategorikan sebagai gulma berbahaya.PIXABAY/PARESH BISWAS Ilustrasi kangkung. Alasan kenapa kangkung dilarang di Amerika Serikat adalah karena sayuran tersebut dikategorikan sebagai gulma berbahaya.
Dikutip dari NPR (27/3/2022), untuk mengontrol budidaya kangkung negara bagian seperti Florida dan Texas menerapkan aturan ketat.

Di Florida misalnya, kangkung harus ditanam di rumah kaca, dipanen sebelum tunas menyebar, dan semua pengemasan harus dilakukan di lokasi..

Sementara itu di negara bagian Georgia, NPR melaporkan bahwa kangkung selangkah lagi akan dilegalkan budidayanya.

Komisaris Pertanian Georgia, Gary Black, mengatakan bahwa negara bagiannya sudah menyetujui impor kangkung, karena jika dibudidaya sendiri akan berbahaya bagi saluran air.

"Ini tanaman yang jangan sampai keluar ke alam liar karena bisa mendatangkan malapetaka," terangnya.

Baca juga: Kenapa Anak Diktator Bisa Jadi Presiden Filipina, Begini Taktik Ferdinand Marcos Jr

Akan tetapi berkembangnya komunitas Asia di Amerika Serikat membuat permintaan kangkung terus meningkat seiring naiknya minat pada makanan Asia.

Di Georgia misalnya, selama 10 tahun terakhir populasi orang Asia tumbuh 52 persen

Kathy Kuzava presiden Asosiasi Industri Makanan Georgia memaparkan, semakin banyak orang Asia yang masuk ke negara bagian itu, maka komoditas dagang juga perlu berubah.

"Coba pikirkan, bagaimana kalau orang (Amerika) Selatan tidak boleh minum teh manis, atau komunitas Hispanik dilarang membeli tortilla. Di masyarakat Vietnam, di kalangan orang Asia Tenggara, kangkung sangat penting untuk diet mereka," terangnya.

Itulah alasan kenapa di Amerika tidak boleh makan kangkung, tetapi seiring berubahnya zaman, aturan pun bisa berubah. Di Georgia misalnya yang sudah membolehkan toko-toko menjual kangkung secara legal.

Baca juga: Anak Diktator Ferdinand Marcos Jadi Presiden Filipina, Kenapa Warga Gembira?

 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com