KOMPAS.com - Contoh genosida di dunia tersebar dari Namibia yang ditetapkan sebagai kasus pertama, hingga militer Myanmar terhadap Rohingya yang dinyatakan oleh Amerika Serikat (AS) pada Maret 2022.
Genosida Rohingya memicu eksodus massal pada 2016-2017, dan dinilai sebagai upaya memusnahkan sebagian besar minoritas Muslim di Myanmar.
Istilah genosida berasal dari kata Yunani genos berarti ras atau suku, dan akhiran cide dari bahasa Latin yang artinya membunuh.
Baca juga: Perbedaan Genosida dengan Kejahatan Kemanusiaan dan Kejahatan Perang
Sebutan genosida kali pertama digunakan untuk menggambarkan peristiwa Holocaust yang menewaskan enam juta orang Yahudi saat Perang Dunia II.
Dikutip dari kantor berita AFP, berikut adalah sembilan contoh genosida di dunia dan peristiwa-peristiwa yang diduga kasus genosida.
Jerman pada 2021 mengakui telah melakukan genosida di Namibia pada era kolonial.
Pemukim Jerman membunuh puluhan ribu penduduk asli Herero dan Nama antara 1904-1908. Pembantaian itu disebut oleh sejarawan sebagai genosida pertama pada abad ke-20.
Armenia sejak lama mencari pengakuan internasional atas peristiwa tersebut sebagai genosida, yang didukung oleh sekitar 20 negara dan banyak sejarawan.
Tuduhan itu ditolak keras oleh Turki yang menurutnya sekitar 500.000 orang Armenia tewas dalam pertempuran, pembantaian, atau kelaparan selama deportasi massal dari Anatolia timur.
Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Aung San Suu Kyi, Kontroversi Pejuang Demokrasi yang Hadapi Tuntutan Genosida
Selama empat tahun pemerintahan rezim Maois Khmer Merah dari April 1975 hingga Januari 1979, sekitar dua juta orang Kamboja meninggal karena kelaparan, eksekusi massal, dan kerja paksa.
Pada November 2018, pengadilan yang didukung PBB menghukum dua pemimpin Khmer Merah yang masih hidup yaitu Nuon Chea dan Khieu Samphan atas genosida Kamboja.
Nuon Chea sudah meninggal dan Khieu Samphan mengajukan banding.
Setidaknya 800.000 orang yang sebagian besar etnis Tutsi dan beberapa Hutu moderat dibantai selama 100 hari berikutnya, menurut PBB.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.