Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/06/2022, 21:28 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Contoh genosida di dunia tersebar dari Namibia yang ditetapkan sebagai kasus pertama, hingga militer Myanmar terhadap Rohingya yang dinyatakan oleh Amerika Serikat (AS) pada Maret 2022.

Genosida Rohingya memicu eksodus massal pada 2016-2017, dan dinilai sebagai upaya memusnahkan sebagian besar minoritas Muslim di Myanmar.

Istilah genosida berasal dari kata Yunani genos berarti ras atau suku, dan akhiran cide dari bahasa Latin yang artinya membunuh.

Baca juga: Perbedaan Genosida dengan Kejahatan Kemanusiaan dan Kejahatan Perang

Sebutan genosida kali pertama digunakan untuk menggambarkan peristiwa Holocaust yang menewaskan enam juta orang Yahudi saat Perang Dunia II.

Dikutip dari kantor berita AFP, berikut adalah sembilan contoh genosida di dunia dan peristiwa-peristiwa yang diduga kasus genosida.

1. Genosida Namibia

Jerman pada 2021 mengakui telah melakukan genosida di Namibia pada era kolonial.

Pemukim Jerman membunuh puluhan ribu penduduk asli Herero dan Nama antara 1904-1908. Pembantaian itu disebut oleh sejarawan sebagai genosida pertama pada abad ke-20.

2. Genosida Armenia

Parjurit Armenia bersiaga di tugu peringatan genosida di ibu kota Armenia, Yerevan, Jumat (24/4/2015), saat negeri itu memperingati 100 tahun pembantaian 1,5 juta warganya oleh pasukan Kekaisaran Ottoman di masa Perang Dunia I. KIRILL KUDRYAVTSEV / AFP Parjurit Armenia bersiaga di tugu peringatan genosida di ibu kota Armenia, Yerevan, Jumat (24/4/2015), saat negeri itu memperingati 100 tahun pembantaian 1,5 juta warganya oleh pasukan Kekaisaran Ottoman di masa Perang Dunia I.
Armenia mengatakan, pasukan Turki Ottoman membunuh hingga 1,5 juta orang Armenia antara 1915-1917 selama Perang Dunia I.

Armenia sejak lama mencari pengakuan internasional atas peristiwa tersebut sebagai genosida, yang didukung oleh sekitar 20 negara dan banyak sejarawan.

Tuduhan itu ditolak keras oleh Turki yang menurutnya sekitar 500.000 orang Armenia tewas dalam pertempuran, pembantaian, atau kelaparan selama deportasi massal dari Anatolia timur.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Aung San Suu Kyi, Kontroversi Pejuang Demokrasi yang Hadapi Tuntutan Genosida

3. Genosida Kamboja

Selama empat tahun pemerintahan rezim Maois Khmer Merah dari April 1975 hingga Januari 1979, sekitar dua juta orang Kamboja meninggal karena kelaparan, eksekusi massal, dan kerja paksa.

Pada November 2018, pengadilan yang didukung PBB menghukum dua pemimpin Khmer Merah yang masih hidup yaitu Nuon Chea dan Khieu Samphan atas genosida Kamboja.

Nuon Chea sudah meninggal dan Khieu Samphan mengajukan banding.

4. Genosida Rwanda

Penampakan sebuah monumen batu setelah peresmian 'Taman Memori' sebagai bagian dari peringatan 25 tahun genosida Rwanda di Memorial Genosida Nyanza, di Kigali, Rwanda, Senin (8/4/2019). Seperempat abad setelah sejarah kelam itu, kini perekonomian Rwanda sudah jauh membaik dan pada 2016 ditetapkan menjadi negeri kedua terbaik di Afrika sebagai tujuan bisnis.AFP PHOTO/YASUYOSHI CHIBA Penampakan sebuah monumen batu setelah peresmian 'Taman Memori' sebagai bagian dari peringatan 25 tahun genosida Rwanda di Memorial Genosida Nyanza, di Kigali, Rwanda, Senin (8/4/2019). Seperempat abad setelah sejarah kelam itu, kini perekonomian Rwanda sudah jauh membaik dan pada 2016 ditetapkan menjadi negeri kedua terbaik di Afrika sebagai tujuan bisnis.
Genosida Rwanda dimulai pada awal April 1994 tak lama setelah presiden etnis Hutu tewas ketika pesawatnya ditembak jatuh. Pemerintah Rwanda menuduh pelaku serangan adalah pemberontak Tutsi.

Setidaknya 800.000 orang yang sebagian besar etnis Tutsi dan beberapa Hutu moderat dibantai selama 100 hari berikutnya, menurut PBB.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com