Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Julian Assange dan Apa Itu WikiLeaks?

Kompas.com - 18/06/2022, 07:30 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

LONDON, KOMPAS.com - Bagi para pendukung, Julian Assange adalah seorang penganjur dan pencari kebenaran yang sangat berani.

Namun bagi orang-orang yang mengecamnya ia adalah seorang pencari publisitas yang membahayakan nyawa orang lain dengan menempatkan informasi yang bersifat rahasia dan sensitif di wilayah publik sehingga dapat diketahui umum.

Assange digambarkan oleh mereka yang pernah bekerja dengannya sebagai orang yang sangat cerdas, ulet dan punya kemampuan yang luar biasa untuk memecahkan kode-kode komputer.

 Baca juga: Julian Assange Akan Diekstradisi dari Inggris ke AS, Terancam 175 Tahun Penjara

Di tempat berbeda

Ia sering berada di berbagai tempat yang berbeda, menjalankan WikiLeaks dari lokasi-lokasi yang bersifat sementara dan berpindah-pindah.

Assange bisa bekerja secara terus menerus tanpa makan, dan memusatkan perhatian pada pekerjaan dengan sedikit tidur, demikian menurut Raffi Khachaourian, wartawan majalah The New Yorker yang pernah melakukan perjalanan selama beberapa minggu dengannya.

"Ia menciptakan suasana seperti itu di sekitarnya di mana orang-orang yang dekat denganya ingin merawatnya agar ia bisa terus bekerja."

"Menurut pendapat saya hal ini ada kaitannya dengan kharismanya."

Julian Assange enggan beribicara tentang latar belalanganya, namun perhatian media sejak munculnya WikiLeaks menyebabkan orang menyadari pengaruh dia.

Ia lahir di Townsville, Queensland, Australia utara, tahun 1971, dan pada waktu kecil ia sering berpindah-pindah sementara orang tuanya mengadakan teater keliling.

Pada usia 18 tahun ia sudah memiliki seorang anak.

Baca juga:

Ketahuan hacking

Perkembangan internet membuka peluang baginya untuk memanfaatkan pengetahuannya dalam matematik, namun ini juga menyebabkannya mengalami banyak kesulitan.

Tahun 1995 ia dituduh melakukan banyak kegiatan hacking atau meretas dengan seorang teman. Kendati kelompok para hackers itu memiliki kecakapan untuk melacak para detektif yang berusaha melacak mereka, Assange pada akhirnya tertangkap juga dan mengaku bersalah.

Dikenai denda

Ia dikenai denda ribuan dollar Australia--dan bisa menghindari penjara dengan syarat ia tidak akan kembali melakukan perbuatan yang melanggar hukum itu.

Assange tidak dipidana ketika meretas di Australia dengan janji tidak akan mengulangi.BBC INDONESIA Assange tidak dipidana ketika meretas di Australia dengan janji tidak akan mengulangi.
Ia kemudian bekerja salama tiga tahun dengan seorang akademisi, Suelette Dreyfus, yang sedang meneliti sisi subversif internet, menulis buku dengan Suelette. Buku ini laris di lingkungan para penggemar internet.

Ia mendirikan Wikileaks tahun 2006 dengan sekelompok orang yang memiliki kegemaran yang sama di seluruh dunia maya, menciptakan "dead letterbox" atau kotak pos penerima informasi rahasia di internet dengan para calon pembocor rahasia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com