LONDON, KOMPAS.com - Bagi para pendukung, Julian Assange adalah seorang penganjur dan pencari kebenaran yang sangat berani.
Namun bagi orang-orang yang mengecamnya ia adalah seorang pencari publisitas yang membahayakan nyawa orang lain dengan menempatkan informasi yang bersifat rahasia dan sensitif di wilayah publik sehingga dapat diketahui umum.
Assange digambarkan oleh mereka yang pernah bekerja dengannya sebagai orang yang sangat cerdas, ulet dan punya kemampuan yang luar biasa untuk memecahkan kode-kode komputer.
Baca juga: Julian Assange Akan Diekstradisi dari Inggris ke AS, Terancam 175 Tahun Penjara
Ia sering berada di berbagai tempat yang berbeda, menjalankan WikiLeaks dari lokasi-lokasi yang bersifat sementara dan berpindah-pindah.
Assange bisa bekerja secara terus menerus tanpa makan, dan memusatkan perhatian pada pekerjaan dengan sedikit tidur, demikian menurut Raffi Khachaourian, wartawan majalah The New Yorker yang pernah melakukan perjalanan selama beberapa minggu dengannya.
"Ia menciptakan suasana seperti itu di sekitarnya di mana orang-orang yang dekat denganya ingin merawatnya agar ia bisa terus bekerja."
"Menurut pendapat saya hal ini ada kaitannya dengan kharismanya."
Julian Assange enggan beribicara tentang latar belalanganya, namun perhatian media sejak munculnya WikiLeaks menyebabkan orang menyadari pengaruh dia.
Ia lahir di Townsville, Queensland, Australia utara, tahun 1971, dan pada waktu kecil ia sering berpindah-pindah sementara orang tuanya mengadakan teater keliling.
Pada usia 18 tahun ia sudah memiliki seorang anak.
Baca juga:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.