Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah China Akan Menyerang Taiwan? Ini 4 Skenarionya

Kompas.com - 17/06/2022, 17:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Pertanyaan apakah China akan menyerang Taiwan terus mengemuka seiring Presiden China Xi Jinping yang kerap mewanti-wanti akan merebut pulau itu dengan paksa jika perlu.

Kekhawatiran duni apun meningkat. Apakah China akan menyerang Taiwan dengan mengambil tindakan militer?

Namun, invasi skala penuh bukan satu-satunya jawaban atas pertanyaan apakah China akan menyerang Taiwan.

Baca juga: Perang Rusia Vs Ukraina: Kenapa China Abstain di PBB, Bakal Serang Taiwan Juga?

Berikut ini adalah beberapa opsi yang dapat diterapkan China terhadap Taiwan, dikutip dari kantor berita AFP pada Jumat (17/6/2022).

1. Aneksasi pulau-pulau terluar

Foto pada 19 Januari 2021 memperlihatkan seorang tentara memegang bendera Taiwan dalam latihan militer untuk menangkal serangan China, di Hsinchu, utara Taiwan.AP PHOTO/CHIANG YING-YING Foto pada 19 Januari 2021 memperlihatkan seorang tentara memegang bendera Taiwan dalam latihan militer untuk menangkal serangan China, di Hsinchu, utara Taiwan.
Pertama, China dapat menyerang beberapa atau semua pulau-pulau terluar Taiwan.

Baik pulau Kinmen dan Matsu terletak hanya sekitar 10 kilometer dari lepas pantai daratan, dan pernah sering ditembaki oleh artileri dalam beberapa puluh tahun setelah berakhirnya perang saudara China.

Beijing juga dapat membidik kepentingan Taiwan lainnya di Laut China Selatan seperti atol Pratas, atau bahkan lebih jauh lagi yakni pulau Taiping di kepulauan Spratly.

Satu langkah lebih jauh adalah perebutan kepulauan Penghu yang lebih dekat ke Taiwan, sekitar 50 kilometer dari pulau utama.

“Kepentingan strategis Penghu melebihi pos-pos pulau lainnya,” menurut pensiunan Laksamana Lee Hsi-min yang menjadi kepala angkatan bersenjata Taiwan hingga 2019, kepada AFP.

"Jika Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menduduki Penghu, itu akan menjadi pijakan untuk serangan jarak pendek dan membuat (China) memiliki superioritas udara."

Laporan US Naval War College mengatakan, strategi batu loncatan ini dimulai dengan pulau-pulau terpencil untuk menawarkan Beijing sejumlah keuntungan krusial.

Akan tetapi, China juga bisa berhenti sebelum menyerang pulau utama, dan menggunakan aneksasi untuk memberikan tekanan diplomatik dan psikologis kepada Taiwan.

Baca juga:

2. Karantina Bea Cukai

Foto yang diambil pada 13 Mei 2018 memperlihatkan kapal induk buatan dalam negeri pertama China, yang dikenal dengan Tipe 001A, ketika meninggalkan pelabuhan Dalian. China mengonfirmasi kapal induk tersebut sudah berlayar melewati Selat Taiwan untuk menggelar latihan rutin.AFP/- Foto yang diambil pada 13 Mei 2018 memperlihatkan kapal induk buatan dalam negeri pertama China, yang dikenal dengan Tipe 001A, ketika meninggalkan pelabuhan Dalian. China mengonfirmasi kapal induk tersebut sudah berlayar melewati Selat Taiwan untuk menggelar latihan rutin.
China dapat memberlakukan karantina pabean, yaitu secara efektif mengambil kendali atas perbatasan udara dan laut Taiwan dengan menyaring kapal dan pesawat yang masuk, dan mengizinkan transportasi tidak mencurigakan lewat sambil mengalihkan kapal yang dicurigai ke pelabuhan China.

"Pemerintah China akan mengizinkan rakyat Taiwan untuk menjalankan urusan mereka sendiri di pulau itu, setidaknya untuk beberapa waktu, karena China menunjukkan bahwa mereka mengendalikan siapa yang datang (dan mungkin siapa yang pergi)," kata laporan Dewan Hubungan Luar Negeri dari tahun 2021.

Dalam skenario ini, impor makanan dan energi masih akan diizinkan seperti halnya lalu lintas penumpang semisal feri harian.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Internasional
Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Internasional
Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Internasional
Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Internasional
Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com