Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa di Jepang Tidak Boleh Bilang Cincin dan Mangkok, Ini Sebabnya

Kompas.com - 24/05/2022, 10:56 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Alasan kenapa di Jepang tidak boleh bilang cincin dan mangkok dalam bahasa Indonesia adalah karena terdengar seperti nama alat kelamin di bahasa negara itu.

Mangkok yang dalam bahasa Indonesia berarti wadah makanan berbentuk cekung, di Jepang terdengar seperti manko yang berarti alat kelamin perempuan (vagina).

Dikutip dari SoraNews24, penggunaan kata manko di Jepang cukup menyinggung orang meski bukan kata umpatan.

Baca juga: Bansos Covid Rp 5 Miliar di Jepang Ludes Dipakai Pria Ini Judi Online

Seorang seniman yang dikenal sebagai Rokudenashiko bahkan pernah ditangkap karena menciptakan seni bertema manko, yaitu perahu yang dibuat dari pemindaian 3D vagina-nya.

Dikatakan juga bahwa orang asli Jepang pun pada dasarnya tidak mengucapkan manko, walau mungkin masih ada beberapa lelaki yang melakukannya.

Lalu bagaimana dengan cincin?

Cincin yang dalam bahasa Indonesia berupa salah satu perhiasan, jika diucapkan di Jepang bermakna alat kelamin pria.

Pengucapannya adalah chin-chin, yang berarti penis.

Tak hanya bagi orang Indonesia, pengucapan chin-chin juga harus diwaspadai oleh orang-orang asing lainnya yang datang ke Jepang.

Baca juga:

Dilansir dari Ask for Idea, Chin-chin dalam bahasa Italia adalah sejenis roti bakar (tulisannya Cin-cin), sedangkan di Inggris bisa berarti halo, sampai jumpa, atau cheers.

Sebagai tambahan, kata lain yang pelafalannya mirip tetapi berbeda arti contohnya adalah napkin (Inggris: lap, Jepang: pembalut wanita).

Itulah sebabnya kenapa di Jepang tidak boleh bilang cincin dan mangkok dalam bahasa Indonesia, sebab bisa membuat salah paham karena berbeda arti.

Baca juga: Benarkah Rusia dan Jepang Tak Pernah Berdamai Secara Resmi Setelah Perang Dunia II?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com