Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abu Rayhan Al-Biruni, Ilmuwan Muslim Dunia, Perumus Teori Rotasi Bumi

Kompas.com - 23/04/2022, 04:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Abu Rayhan Al-Biruni adalah salah satu ulama terbaik yang pernah dihasilkan dunia. Dia memberikan kontribusi besar bagi dunia sains, geografi, astronomi, fisika, dan banyak bidang lainnya.

Karya-karyanya, bersama dengan karya-karya ilmuwan besar lainnya, telah membangun dasar ilmu pengetahuan modern. Meskipun dia hidup di abad pertengahan, pemikiran dan pengamatannya bertahan hingga saat ini.

Baca juga: Al Battani, Astronom Muslim Penemu Jumlah Hari dalam Setahun

Dia merumuskan banyak solusi matematika untuk masalah yang belum terpecahkan. Salah satunya terkait teori rotasi bumi, melalui penentuan garis lintang dan garis bujur dari banyak daerah setelah melakukan pengamatan yang tajam.

Al-Biruni juga merancang beberapa instrumen untuk membantu menentukan nilai-nilai tertentu seperti jari-jari bumi dan berat jenis logam.

Ia juga memiliki pengetahuan yang luas tentang budaya, adat istiadat, sastra, dan agama dari berbagai tempat di seluruh dunia, karena ia melakukan perjalanan ke berbagai daerah bersama dengan patronnya.

Perjalanan itu membantunya menulis banyak tentang tempat-tempat yang dia kunjungi, terutama India.

Buku-bukunya dapat dianggap sebagai ensiklopedia tentang tempat-tempat, dan menjadi manifestasi dari kualitas pengamatannya, karena buku-buku ini berisi deskripsi kecil tentang topik yang telah ditanganinya.

Ilmuwan muslim ini adalah orang yang memiliki pemikiran jauh di depan zamannya. Dia merupakan salah satu dari sedikit sarjana yang karyanya dihidupkan kembali oleh sejarawan sains Soviet.

Baca juga: 6 Tokoh Perintis Penerbangan Dunia

Masa Kecil 

Al-Biruni lahir pada 973, di wilayah Khwarezm di Khorasan, yang sekarang disebut Uzbekistan.

Pada waktu itu, wilayah tersebut diperintah oleh Dinasti Khwarezm-Shah, dan salah satu pangerannya bernama Abu Nasr Mansur bin Irak, adalah pembimbing Al-Biruni.

Perang saudara pecah di wilayah itu setelah salah satu Khwarezm-Shah dibunuh oleh pelayannya. Kehidupan Al-Biruni yang tenang pun mulai terusik, hingga dia kehilangan sponsor dari Khwarezm-Shahs.

Dia kemudian pergi ke Dinasti Samanid dan mencari perlindungan di Bukhara, ibu kota Samanid.

Al-Biruni selanjutnya berkenalan dengan pangeran pangeran yang digulingkan Qabus ibn Voshmgir. Di istana Voshmgir, matematikawan muslim ini bertemu dengan Ibnu Sina, pemikir dan peneliti dari Iran.

Dia mengumpulkan pengetahuan tentang berbagai topik seperti sejarah, geografi, matematika, filsafat, tata bahasa, astronomi, sains dan hukum Islam.

Dia bahkan belajar bahasa Yunani, Syria dan mungkin Sansekerta juga, selain bahasa Arab dan Persia.

Baca juga: Sistem Irigasi Jenius di Spanyol Peninggalan Umat Muslim Ribuan Tahun Lalu

Temuan ilmiah

Selama masa remajanya, Al-Biruni telah memperoleh banyak pengetahuan tentang sains. Pada akhir abad kesepuluh ia telah menghitung garis lintang kota Kath.

Al-Biruni menulis banyak karya selama abad kesepuluh, tetapi kebanyakan dari mereka telah hilang. Salah satu, yang masih bertahan hingga saat ini adalah pemikirannya tentang proyeksi peta yang disebut "Kartografi".

Karya tersebut berisi teori proyeksi peta oleh sarjana lain dari mana ia telah memperoleh pengetahuan.

Pada akhir abad kesepuluh, pergolakan politik dimulai di wilayah Islam, dan pelindungnya, Samanid, digulingkan oleh Mahmud Ghazna.

Al-Biruni kemudian dibawa ke istana Mahmud, termasuk banyak ulama lainnya, dan diangkat sebagai peramal istana. Dia kemudian, melakukan perjalanan ke India bersama dengan Mahmud selama serangan terjadi.

Baca juga: Pendapat Ulama Arab Saudi tentang Boleh atau Tidak Seorang Muslim Rayakan Ulang Tahun

Abu Rayhan Al-Biruni juga memperoleh beberapa pengetahuan tentang bahasa Sansekerta selama waktu itu dan juga menulis karyanya yang berjudul 'Kitab al-Hind'.

Kontribusinya terhadap sains mencakup temuannya tentang tujuh cara berbeda untuk menentukan arah utara dan selatan. Dia juga menemukan sistem matematika untuk menentukan awal musim.

Semua pengetahuan ilmiah yang diperolehnya dari bacaan dan pengamatannya, dikumpulkan dalam karyanya 'Al-Qanun al-Mas'udi' (The Mas udic Canon). Itu termasuk karya astronom dan matematikawan Mesir Ptolemy.

Dalam buku ini ia bahkan melakukan inovasi dalam sistem aljabar untuk memecahkan persamaan tingkat ketiga. Dia mendedikasikan buku ini untuk Mas ud, putra
Mahmud Ghazna.

Karya Al-Biruni yang berjudul 'Kitab Al-Tafhim li-awa il sina at al-tanjim' (Elemen Astrologi), hingga saat ini merupakan topik yang paling luas jangkauannya.

Dia menganggap astrologi sebagai instrumen penting untuk menyampaikan pengetahuan matematika dan astronomi. Lebih dari separuh bukunya terdiri dari pengajaran astronomi, matematika, geografi, dan kronologi.

Baca juga: Biografi Leonard Kleinrock, dari Eksperimen di Buku Komik hingga Jadi Ilmuwan Pelopor Internet

Al-Biruni menulis “Tahdid nihayat al-amakin li tashih masafat al-masakin” (Penentuan Koordinat Tempat untuk Koreksi Jarak Antar Kota), yang menjadi karya terkenal terkait geografi matematika.

Buku ilmu matematika ini membahas cara-cara di mana garis bujur dan garis lintang ditentukan.

Dalam buku yang sama, dia juga menemukan arah Mekah dalam kaitannya dengan cakrawala lokal Ghazna, yang kini lebih dari sekadar matematika, tapi juga telah menjadi persyaratan agama.

Al-Biruni berkontribusi dalam bidang geografi dengan merumuskan metode untuk mengetahui jari-jari bumi dengan bantuan ketinggian pegunungan. Dia melakukan percobaan ini di tempat yang sekarang di Pakistan.

Dia juga menemukan sebuah alat untuk mengetahui berat jenis yang hampir tepat dari beberapa mineral dan logam.

Baca juga: Dampak Bentrok di Masjid Al-Aqsa, Partai Islam Raam Mundur Sementara dari Parlemen Israel

Karya Utama

Salah satu karya ensiklopedisnya adalah ‘Tahqiq ma li-l-hind min maqulah maqbulah fi al-aql aw mardhulah’ (Memverifikasi Semua Yang Diceritakan Orang India, Yang Masuk Akal dan Yang Tidak Masuk Akal).

Seperti judulnya, buku itu mencakup semua pengetahuan yang diperoleh Al-Biruni tentang India secara keseluruhan, seperti budaya, sastra, adat istiadat, ritual, agama, dan sainsnya.

Karya ensiklopedi lainnya adalah 'Al-Athar al-baqiyyah an al-qurun al-khaliyyah' (Kronologi Bangsa-Bangsa Kuno). Dia mendedikasikan buku ini untuk Pangeran Qabus. Buku ini mencakup rincian tentang budaya yang berbeda di seluruh dunia.

Ulama besar ini menghembuskan nafas terakhirnya pada pertengahan 1050-an di wilayah Ghazna, yang sekarang dikenal sebagai Ghazni, Afghanistan.

Sebuah kawah di bulan telah diberi nama 'Al-Biruni', sebagai tanda penghormatan kepada ulama besar ini.

Pada 2009, Iran menawarkan kepada PBB sebuah Rotunda, yang memiliki patung empat cendekiawan Iran, salah satunya adalah patung Abu Rayhan al-Biruni.

Kota tempat dia dilahirkan sekarang bernama Biruni, untuk menghormati ulama besar ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com