KOMPAS.com - Ismail Al Jazari penemu robot juga dikenal dengan ilmu sibernetika serta penemuannya yang berusia berabad-abad.
Al-Jazari bahkan turut berpengaruh dalam penemuan sistem modern mesin uap dan beberapa kontrol otomatis.
Ismail Al-Jazari adalah ilmuwan yang lahir pada abad ke-12 dan meninggal pada awal abad ke-13.
Baca juga: Al Battani, Astronom Muslim Penemu Jumlah Hari dalam Setahun
Keahliannya sangat dikagumi oleh sultan Negara Artuqid, dan ia menghabiskan 25 tahun di istana Artuqids yang saat ini terletak di provinsi Diyarbakir, timur Turki.
Laman perpustakaan Iowa State University menyebut Ismail Al-Jazari adalah bapak robotika. Kata robotik sendiri kali pertama diciptakan oleh Isaac Asimov pada 1941, tetapi konsepnya sudah ada lebih lama.
“Al-Jazari adalah orang pertama yang membuat robot,” kata Profesor Irfan Yildiz di Dice University of Turkey yang mempelajari ilmuwan Muslim secara ekstensif dan menulis makalah tentang dia serta pengaruhnya terhadap sains.
“Dia juga menemukan poros engkol di istana ini. Kita bisa menganggapnya sebagai bapak sibernetika dan otomatisasi,” lanjutnya dikutip dari Anadolu Agency (7/11/2020).
Poros engkol dianggap sebagai penemuan mekanis terpenting dalam sejarah setelah roda.
Yildiz menambahkan, Al-Jazari menulis buku tentang penemuannya berjudul The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices, dan ada kemungkinan beberapa mesinnya terkubur di bawah puing-puing istana.
Al-Jazari menyebutkan puluhan mekanisme mesin dan inovasi dalam buku kunonya termasuk kontrol mekanis, sistem penambah air, mekanisme penyediaan air, jam, dan robot, menurut Yildiz.
“Kami sejauh ini telah menemukan sistem distribusi air,” katanya, tetapi timnya belum dapat menemukan instrumen robotik apa pun saat itu dan bertekad melanjutkan upaya sampai mereka menemukannya.
Profesor Yildiz percaya bahwa istana Artuqid memiliki peran menonjol dalam sejarah sains, mengingat langkah pertama dari prinsip-prinsip ilmu sibernetika dipraktikkan di sana, dan dasar-dasar komputer tingkat primitif juga muncul di istana berkat kejeniusan mekanis dari Al-Jazari sang profesor di zaman keemasan Islam.
Baca juga: Ibnu Al-Haitsam, Ahli Optik dan Pembuat Kamera Pertama
Jam gajah adalah salah satu penemuan menarik Al-Jazari. Jam abad pertengahan itu berupa jam air bertenaga berat yang ditempatkan di dalam bentuk gajah.
Jam gajah juga ada yang berupa naga, burung phoenix dan sorban. Masing-masing mewakili berbagai budaya termasuk India, Afrika, China, Persia dan Islam.